"Aku merasa hari ini cantik." Naruto tersenyum malu. Ia merapikan rambut panjang pirangnya di depan cermin kemudian menatap lurus safir jernihnya yang terlihat berbinar.

"Ah… firasatku hari ini akan menjadi hari terbaik."

Gadis berusia delapan belas tahun itu masih sibuk bermonolog. Tersenyum memikat menyambut pagi cerah yang menyambutnya lagi. Hari ini usianya menginjak delapan belas tahun, ia sudah dewasa, ia akan merayakan hari bertambah umurnya dengan melewati candle dine malam ini bersama pemuda yang amat dicintainya, pemuda yang amat berharga dalam hidupnya.

Yah… Gaara sudah berjanji akan mengajaknya makan malam di tempat romantis dengan musik klasik yang mengirinya. Naruto sudah tidak sabar menunggu nanti malam. Ia ingin cepat-cepat beranjak ke kampus, dan menemui sang terkasih yang menjadi idola banyak gadis di universitas. Sabaku Gaara, merupakan salah satu kandidat pangeran tertampan yang ada di Konoha University.

"Kau jangan nakal, ya, Gaara!" Naruto mengerlingkan matanya.

Tidak menyadari… ulang tahunnya kali ini akan menjadi ulang tahun tak terlupakan untuknya…

Disclaimer

Masashi Kishimoto

Pairing

AllXFemNaru

Rated

T

Genre

Romance, Hurt/comfort

Warning

Miss typo, OOC, Bashing chara mungkin, AU, FEMNARU, gaje, dll

Dare of Ria Amelia

Kak Riaa…. Ini bayarannya, Nay kalah. Ternyata spanyol K.O sama Belanda. Hiks. Sesuai dengan taruhannya, Nay bakalan bikin FemNaru. Hueeee. Maaf, rated-nya T aja. Nay gak kuat kalo harus nulis lemonan FemNaru lagi #tepar.

"Gaara!" gadis yang memakai gaun kuning itu berlari menghampiri seorang pemuda bersurai merah. Mengecup pipinya sekilas yang dibalas elusan sayang dipuncak kepalanya. Iris zamrud itu memaku wajah kekasihnya, ia mengelus pipi bergaris kucing di depannya lembut, tersenyum lembut saat merasakan halusnya kulit karamel yang bersentuhan dengan telapak tangan kasarnya.

"Happy bornday."

"Sankyuu!" Naruto mengangguk cepat. Ia mengamit tangan Gaara kemudian mengedarkan pandangannya. Pagi ini kampus masih terlihat lengang, hanya beberapa mahasiswa yang hilir mudik di sekelilingnya. Naruto mengerjapkan batu safirnya beberapa kali. Mata bundarnya melirik Gaara, berusaha menemukan benda yang disembunyikan tangan kanannya di balik punggung.

"Apa itu?"

"Apanya?"

"Apa yang ada di balik punggungmu?" Naruto semakin penasaran. Ia berusaha mencari tahu tapi tinggi mereka yang berbeda sepuluh senti itu sedikit menyulitkannya, apalagi badan tegap Gaara memang cukup menjanjikan membuatnya sama sekali tidak bisa mengintip ke balik punggung.

"Apa yang kau sembunyikan, Ttebayo?" Naruto semakin gencar. Ia berjalan ke sana kemari dengan Gaara yang terus saja berbalik tidak ingin Naruto mengetahui rahasianya. Tersenyum usil melihat tingkah manis gadis yang sudah dua bulan ini menjadi kekasihnya, gadis bersurai pirang panjang yang sudah menjatuhkan si bungsu Sabaku ke dalam pesonanya.

Gaara tahu dirinya jatuh cinta, ia benar-benar ditenggelamkan perasaannya sendiri. Terjerat dan mungkin tidak akan pernah bisa melepaskan diri. Sikap polos Naruto membuatnya semakin jatuh cinta, setiap harinya… selalu saja membuat perasaannya lebih berbunga-bunga.

"Gaara, beritahu aku, beritahu aku!" Naruto akhirnya lelah sendiri. Keringat mengalir dari keningnya membuat Gaara meringis geli. Kedua pipi menggembung itu semakin mempermanis paras cantiknya. Gaara tidak salah memilih kekasih.

"Kau akan tahu nanti malam." Gaara menggidikkan bahunya, tidak memedulikan omelan protes yang langsung Naruto layangkan. "Ini kejutan."

.

Naysaruchikyuu

.

..

"Menjijikan." Seorang pemuda bersurai raven mendesis. Ia masih duduk di atas kap lamborgini hitamnya dengan kedua iris malamnya yang menatap geram. Muak pada pemandangan yang disuguhkan tidak terlalu jauh dari depan matanya. Seorang bersurai merah menyala yang amat dibencinya, dengan gadis pirang yang baru diketahui namanya bernama Namikaze Naruto, adik dari Namikaze Kyuubi, salah satu sahabat dekatnya sendiri sedang melakukan tindakkan memuakan –bermesraan- di koridor kampus.

Bukan! Sasuke bukan cemburu!

Ia sama sekali tidak peduli pada gadis pirang itu. Ia bahkan baru mengenal Naruto beberapa minggu lalu, saat si gadis pirang mulai mendeklarasikan diri sebagai kekasih dari Sabaku bungsu setelah menjalani backstreet dalam waktu yang cukup lama. Membuat semua orang berdecak iri karena pemuda sesempurna Gaara, bisa mendapatkan gadis cantik, manis, terkenal lembut dan disukai banyak lelaki.

Yang menjadi fokusnya saat ini adalah si bungsu Sabaku sendiri.

Perseteruan antara dua bungsu Sabaku dan Uchiha memang menjadi rahasia umum. Di mana keduanya bersaing dalam berbagai hal dan akan berusaha saling menjatuhkan antar satu sama lain.

Entah apa yang menjadi semua hal itu bermula?

Yang jelas… permusuhan itu memang sudah terjadi bahkan saat mereka masih duduk di Junior High School.

Sasuke sangat membenci Gaara. Sangat-amat membencinya.

Dia akan melakukan apa pun untuk menghancurkan Gaara, termasuk menjalankan rencana yang sudah disusunnya bersama kedua temannya, dan mendapat dukungan dari Namikaze Kyuubi, kakak dari gadis blonde itu sendiri.

Tidak ada yang tahu kenapa Kyuubi sangat membenci adiknya sendiri?

Tidak ada yang mau bertanya kenapa Kyuubi diam dan setuju-setuju saja saat Sasuke merencanakan sebuah kegilaan yang amat keji?

Tidak ada yang mengerti sisi gelap yang dimiliki semua manusia. Makhluk kotor yang dipenuhi napsu dan keserakahan yang melebihi setan, berwajah rupawan namun banyak yang memiliki tingkah mengerikan, berlaku sok Dewa, padahal hanya merupakan sekumpulan sampah yang tidak ada gunanya.

Manusia itu perusak!

Dan dengan kejinya menuduh setan lah yang membisikkan mereka semua. Namun, mereka juga terkadang memiliki sisi baik, hati mereka akan terus berfungsi selama mereka bisa membuka diri, hidup mereka akan lebih berarti, jika bisa menerima semua keadaan yang terjadi.

Masih ada manusia baik…

Yah, masih ada segelincir orang baik yang memenuhi muka bumi ini.

"Kau yakin tentang ini, Kyuu?" Tanya pemuda bersurai panjang cokelat. Mengingat bahwa sahabatnya yang kini sedang menyesap rokok di atas motor besarnya, berdampingan dengan mobil audy biru tua miliknya, Neji kembali mengajukan pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya. Tidak mau persahabatan mereka rusak hanya karena keegoisan yang ingin menjatuhkan musuh mereka.

Namikaze Kyuubi, menoleh lalu menggidikkan bahunya tidak peduli. Pemuda berparas tampan berusia dua pupuh tahun itu meluruskan matanya dan menatap Naruto yang tersenyum lebar menyampingingnya, tangan kirinya mengepal kuat lalu ia membuang sembarang rokoknya. Tidak bisa melupakan penolakan menyakitkan yang pernah dirinya dapatkan.

Yah…

Dirinya memang salah karena sudah jatuh cinta pada adiknya sendiri…

Dua tahun lalu Kyuubi mengutarakan perasaannya, tapi Naruto justru memberi tamparan dan bentakkan yang menyakitkan untuk diingat. Gadis itu tampak histeris tidak mempercayai pengakuan kakaknya sendiri.

Naruto meminta Kyuubi pergi, menorehkan luka mendalam di hati si sulung Namikaze sendiri.

Sejak saat itu Kyuubi membencinya, membenci Naruto dan mematikan hatinya. Ia tidak pernah ambil pusing pada apa pun yang terjadi pada gadis bersurai pirang itu. Saat Namikaze Minato, sang Papa meninggal, dengan kejamnya Kyuubi mengusir Naruto dari kediamannya, karena hak waris memang sepenuhnya jatuh ke tangan Kyuubi.

Jangan tanyakan Kushina, orang yang sudah melahirkan mereka itu meninggal beberapa tahun setelah kelahiran mereka. Karena sebuah tumor ganas yang berada di kepalanya, hingga akhirnya wanita itu tidak sanggup lagi melawan penyakitnya, dan memasrahkan diri saat malaikat maut menjemputnya.

Naruto tidak membenci Kakaknya, ia masih berusaha bersikap manis dan mendapatkan kasih sayang kakaknya, ia menempati sebuah apartemen kecil, yang bisa dibayarnya dengan penghasilannya sebagai seorang modeling freelance dan pekerja paruh waktu di sebuah restoran Italia. Hidupnya baik-baik saja, tanpa Kyuubi yang mau berbagi kasih dengan sedikit memberi uang saku untuknya.

"Dia cantik." Sasori menjilat bibir bawahnya sendiri, ia duduk di samping Sasuke, dengan kedua iris madunya yang menatap Naruto fokus. "Melihatnya saja aku sudah tegang, kau yakin tidak jatuh cinta pada adikmu sendiri, Kyuu?"

Kyuubi hanya mendengus mendengar candaan Sasori. Tentu saja dulu ia juga merasakannya, ia sempat mencintai Naruto. Yah, dulu. Sekarang yang ada di hatinya hanya rasa benci. Kebencian yang kian lama kian pekat dan dalam. Ia tidak peduli apa pun yang akan dilakukan teman-temannya pada Naruto.

"Seleraku tinggi, aku tidak menyukai si pirang itu." Kyuubi mendumel.

"Saso… kau seperti tidak tahu selera Kyuubi saja." Neji tersenyum usil. "Dia kan sudah jatuh cinta pada dosen kita, Uchiha Itachi!"

"Tutup mulutmu brengsek! Aku bukan homo!" bantah Kyuubi gusar, berusaha agar tidak langsung melayangkan tinjunya pada Neji yang justru tertawa lebar.

"Sore ini!" perintah Sasuke mutlak. Mengalihkan perhatian ketiga sahabatnya kepadanya. "Kita akan menjalankan rencananya sore ini. Kalian bersiaplah."

Bersambung…

Ah. Ehm! Ini baru prolog aja. Nay gak tau ini berapa chap. Bisa dua bisa tiga, bisa lima. Pokoknya mulai chap depan, gak bakalan ada tulisan bersambung lagi. Anggap aja jadi kumpulan drabble kayak The Sun Of Konoha Cuma genre berbeda.

Nay gak nyangka harus nulis FemNaru lagi setelah setahun ini berhenti. Gara-gara taruhan bola kalah ini #cry:'(

Oke, ada yang tertarik? Kalo peminatnya dikit gak Nay lanjut ah. Hahaha

RnR peliiis?