Masih segar di ingatan film pendek "Ada Apa dengan Cinta 2014" yang bikin dunai gonjang ganjing. Gegara itu, akhirnya bikinlah fanfic Game of Thrones dengan pasangan Daenerys Targaryen dan Khal Drogo versi AADC, or should i say... AADD (Ada Apa dengan Dany). Enjoy!

Disclaimer : George R.R. Martin, David Benioff & Rudi Sudjarwo

Meereen

Masih setengah hari lagi Daenerys Targaryen sang penguasa Meereen bisa kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Beratus-ratus laporan dari rakyat Meereen yang dibebaskannya dari perbudakan kini menggayuti pikirannya. Belum lagi Drogon, naga kesayangannya tidak juga kembali ke Meereen sejak si anak petani, gadis kecil tak berdosa itu terbakar olehnya, hanya demi beberapa kambing segar. Sempat terpikir di benak Danaerys, mungkin Drogon sedang labil, atau mungkin PMS *oke ini ngawur, Drogon kan jantan* sehingga amukannya menyebar ke mana-mana. Atau mungkin Drogon tahu pasukan Unsullied-nya sedang kepingin bikin pesta sate kambing saat itu, tapi tidak berani meminta langsung pada Daenerys. Aduh, membayangkan sate kambing, Daenerys jadi lapar. Maka dipanggilnya Missandei, satu-satunya orang kepercayaan Daenerys sejak Jorah Mormont dipaksa angkat beban kaki dari Meereen.

"Missandei," panggil Daenerys.

"Ya, Your Grace?" balas Missandei takzim.

"Berapa orang lagi yang harus kutemui hari ini?" Daenerys menahan perutnya yang semakin keroncongan. Bisa malu dia kalau tiba-tiba suara perutnya terdengar dan menggema di balairung.

Missandei segera mengeluarkan buku catatannya, menelusuri jadwal harian Daenerys hari ini. Untunglah, rupanya di tengah hari tidak ada lagi yang akan menemui Daenerys. Tapi, rupanya Missandei menemukan secarik kertas yang tadi terselip di buku, lalu jatuh diantara kedua kakinya.

"Ti-tidak ada, Your Grace."kata Missandei sembari memungut kertas itu. Daenerys menghela nafas lega, kemudian berdiri dari singgasananya. "Syukurlah, aku lapar sekali. Kita makan sate kambing yuk, Missandei!" Menyadari Missandei masih berdiri di tempatnya, Daenerys mendekat.

"Er..Missandei? Ada apa?"tanya Daenerys, melihat raut kalut di wajah Missandei.

"Kurasa ada pesan untuk Anda, Your Grace. Bukan bahasa umum, bukan juga bahasa Valyrian." kata Missandei sambil menyerahkan kertas itu kepada Daenerys. Berarti bukan dari Daario Naharis, pengawal yang juga kekasih pelariannya. Apalagi Jorah. Dia terlalu patuh untuk melanggar titah sang Khaleesi.

Entah kenapa, dada Daenerys berdegup lebih kencang dari biasanya ketika kertas itu berada di tangannya. Terlebih saat ia mengetahui isi pesan itu.

"Yer jalan atthirari anni."

Hanya satu orang yang pernah mengungkapkan kalimat itu padanya. Dia, yang telah pergi ke Negeri Malam-begitu yang ia dan kaumnya yakini sebagai akhirat. Khal Drogo.

Dengan air mata berlinang, Daenerys langsung berlari ke kamarnya tanpa memedulikan Missandei yang melihatnya keheranan. Grey Worm, panglima Unsullied yang tadinya hendak melancarkan aksi PDKT kepada Missandei rupanya turut menyaksikan adegan sinetron sang ratu.

"Your-Your Grace?! Makan siangnya dibawa ke kamar saja, ya!" ujar Missandei.

"Ada apa sih? Kok belom pernah aku ngeliat Yang Mulia nangis begitu?" tanya Grey Worm.

"Aku juga nggak ngerti.."

"Gara-gara Daario ya? Ih, pasti gara-gara dia! Dasar laki-laki ga peka sama perempuan!" kata Grey Worm. Missandei makin melongo mendengar ucapan Grey Worm yang bernada agak centil-lebih centil dari Missandei bahkan! Demi dewa-dewi..rupanya Grey Worm ada sisi kemayunya juga!

Malam harinya, Daenerys masih saja menangis tersedu-sedu. Ia masih tak percaya Khal Drogo mengirim pesan kepadanya, walau tulisannya lebih mirip ceker naga. "Mas...aku kangen...kangen banget...huhuhuu..."

Masa-masa kebersamaannya dengan Khal Drogo memang singkat, namun mampu menciptakan kenangan paling bahagia di benak Daenerys sepanjang hidupnya. Terbayang di benaknya ketika Khal Drogo membelanya dari ancaman kakak kandungnya, Viserys yang rakus kekuasaan. Begitupun saat ia memberitahu Drogo bahwa Rhaego, buah hati mereka tengah bersemayam di rahimnya. Di balik raga Khal Drogo yang maha perkasa, tersimpan kelembutan hati yang tiada duanya, spesial untuk Daenerys. Itulah yang membuatnya jatuh cinta dan rindu akan sosok imam hidupnya di dunia.

Tapi mungkin saja itu hanya ilusi. Khal Drogo sudah lama meninggal, ia sendiri yang membakar jenazahnya di hadapan kaum Dothraki yang dipimpinnya. Namun yang bercokol di kepalanya adalah: bagaimana bisa?

"Your Grace?" Suara lembut Missandei membuyarkan lamunannya.

"Masuklah, Missandei. Aku butuh saranmu."kata Daenerys lesu.

Karena Missandei adalah satu dari segelintir orang yang diizinkan masuk ke kamar pribadi Daenerys, ia langsung duduk di lantai, wajahnya menghadap Daenerys.

"Ada apa, Your Grace?" tanya Missandei, wajahnya iba.

"Orang meninggal tidak akan mengirim pesan kepada orang hidup, kan, Missandei?"tanya Daenerys.

"Setahuku tidak, Your Grace."

"Panggil aku Dany. Aku ingin berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat. Antarperempuan."

"Baiklah, Your-er..Dany. Kalau aku boleh tahu, siapa yang mengirim pesan itu padamu?"

"Mendiang suamiku, Khal Drogo. Dulu kami menikah agar menambah pasukan klanku. Orangnya perkasa sekali, kasar, beringas, tapi hatinya lembut. 'Yer jalan atthirari anni'-bulan hidupku, adalah panggilan sayangnya padaku." ujar Dany, matanya menerawang. Wajah Khal Drogo terbayang di benaknya. Missandei menghela nafas panjang, lalu merebahkan kepalanya di kasur.

"Sepertinya dia pria romantis...lalu kenapa dia meninggal?"

"Dia terluka parah. Tak tahan melihatnya sakit, aku terpaksa menindih kepalanya dengan bantal hingga sulit bernafas. Aku sudah merelakannya, Missandei. Menurutmu, lebih baik pesan ini aku balas nggak ya? Aku bingung.."

"Dari yang aku tahu sih, tidak mungkin orang mati mengirim pesan kepada orang hidup, kecuali dengan perantara. Apa jangan-jangan pakai sihir, ya? Kurasa belum ada sihir yang mampu membangkitkan orang mati.."

Sementara Missandei sibuk meracau, tepat di luar dinding piramida Meereen sesosok laki-laki kekar berambut panjang duduk meringkuk menanti jawaban. Berselimut jubah bertudung, dia memandang bulan purnama yang mengingatkan dirinya akan belahan jiwa yang diyakini berada di balik dinding piramida ini. Di balik tubuh kekar dan riasan mata yang serba gelap, Khal Drogo bangkit dari kematian selama beberapa waktu untuk melepas rindu dengan Khaleesi-nya. Dengan cara yang tidak dapat dimengerti logika, semesta mengizinkan Khal Drogo turun ke bumi selama dua hari.

Lalu, ia kembali menulis: 'Seperti janjiku, Great Stallion akhirnya mengizinkanku datang ke bumi untukmu selama dua hari. Bisakah kau menemuiku?', kemudian melayangkan kertas itu hingga terbang dibawa angin.

"Kembalilah padaku, bulanku. Sekali saja."bisiknya lirih pada diri sendiri.

Kembali ke kamar Daenerys, kedua perempuan itu kini bersama-sama memandang tulisan itu. "Sebaiknya kau balas saja untuk membuktikan Khal Drogo yang benar-benar menuliskan ini." simpul Missandei.

"Lalu aku harus tulis apa? Kangen? 'Ke mana saja dirimu'? 'Aku kangen padamu? eh yang tadi sudah disebutkan, ya? Pusing kepalaku!" cerocos Daenerys.

"Jangan kangen dong, nanti dia ge-er! Kalau penulis aslinya ternyata Daario bagaimana? Lebih baik tulis panggilan sayangmu pada Khal Drogo saja!"usul Missandei.

"Oh iya, kau benar!" kata Daenerys. Kemudian diambilnya secarik kertas lalu menulis 'Shekh ma shieraki anni, betulkah itu dirimu?' dengan tangan gemetar. Setelah itu, kertas tersebut ia lempar keluar dan tanpa ia ketahui jatuh tepat di pangkuan Khal Drogo.

Daenerys juga tidak tahu pesan baru dari Khal Drogo kini bertengger di tepi tempat tidurnya selagi perempuan ebrsurai platina itu terlelap pada akhirnya. Tepat dua puluh empat jam lagi, kesempatan mereka berdua untuk bertemu akan segera sirna.