Ochibi mempersembahkan sebuah Fic abal berjudul
.
.
.
The Only Thing I Wanted
Disclaimer : Eiichirou Oda
Pairing : Luffy x Hancock (LuHan)
Warn : typo, OOCness, etc
Final warn : DON'T LIKE DON'T READ
Selamat baca
Hamparan laut luas memantulkan cahaya matahari terlihat seperti kilauan berlian di mata onix seorang anak kecil berperawakan kurus rambut hitam legamnya tak tertata rapi dihiaskan sehelai daun menempel akibat memanjat pepohonan, ia terduduk menyilang di atas pohon tertinggi di pulau menikmati pemandangan di depan matanya. Ia melihat sebuah kapal mendekat ke arahnya atau ke pulau tempat tinggalnya, kapal itu terlihat begitu mencolok dengan kepala kapal berbentuk matahari atau mungkin berbentuk singa, anak itu tak bisa menentukannya. Rasa penasaran menghigapi batinnya. Tanpa aba-aba anak itu berdiri dan lompat dari dahan ke dahan turun menuju daratan.
Ia berlari cepat bagaikan angin ke tempat kapal aneh yang seharusnya tak bisa bergerak di dekat tempat tinggalnya justru terus mendekat. Pulau yang bernama Amazon lily, tempat yang ia tinggali adalah sebuah pulau yang tak mungkin di jamah dengan kapal layar biasa karena tak adanya pergerakan angin di lautan pulau ini, wilayah ini disebut Calm Belt ditambah lagi dengan monster laut ganas yang berkeliaran di sekitar laut amazon lily sama sekali tak memudahkan kapal masuk ke wilayahnya. Sepengetahuan anak itu hanya kapal bajak laut Kuja seorang yang bisa melewati lautan amazon lily dengan mudah. Kapal aneh itu benar-benar membuatnya penasaran.
Ia berlari dan melompati bebatuan dengan lincah menuju pelabuhan Amazon lily, semakin ia berlari semakin jelas bentuk kapal tersebut. Kapal itu mempunyai bendera berbentuk tengkorak dengan gambar seperti topi jerami di atas tengkorak tersebut. Kepala kapal berbentuk singa terdapat seseorang berdiri dengan gagah dengan tangannya menyilang di dada. Tak ada satu monster lautpun menyerang kapal tersebut. Batin anak tersebut terkagum dan mengira-ngira apakah orang itu yang menyebabkan monster laut tidak berani menyerang.
Sesampainya di pelabuhan ia mendapati banyak penduduk pulau yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan berkerumunan, menanti kedatangan kapal yang membuatnya penasaran itu.
"LUFFY-SAMA! KYAAAA!"
"LUFFY SELAMAT DATANG KEMBALI!"
"AKHIRNYA KAU DATANG JUGA LUFFY-SAN!"
Dan berbagai teriakan ramai menyambut kedatangan seseorang bernama "Luffy". Ternyata seluruh penduduk sudah mengenali perempuan berpakaian merah itu. Nama itu tidak asing di telinganya.
Mata anak itu berbinar-binar melihat sosok yang bernama Luffy terus mendekat, orang itu begitu kharismatik, matanya tegas menatap ke depan, tangannya melambai ke udara membalas sambutan penduduk pulau dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Kapal itupun akhirnya berlabuh, seluruh penghuni kapal itu keluar satu persatu, mulai dari seorang perempuan berambut hijau dadanya rata namun tubuhnya gagah dengan 3 pedang menempel di pinggang kanannya, di ikuti seorang perempuan cantik dengan rambut oranye yang panjang dan bergelombang kakinya ramping dan jenjang, tepat di depannya ada seorang wanita yang berhidung panjang lalu seorang berambut pirang dengan mata aneh yang berbentuk love-lovealisnya berbentuk spiral dadanya juga rata pakaiannya begitu rapi, lalu seekor rakun yang terlihat lucu memakai topi besar dengan motif silang di tengahnya dan disampingnya ada seorang perempuan berambut hitam yang terlihat anggun, lalu perempuan botak aneh berperawakan besar gagah namun berdada rata dan ia hanya memakai celana dalam, dan yang terakhir dan yang paling aneh adalah sebuah tengkorak berjalan dengan rambut afro ia memakai kacamata berwarna pink begitu mencolok.
Semua penghuni kapal tersebut begitu unik dan mencolok, begitu asing dan aneh namun mereka semua terlihat menarik, sang anak berpikir untuk berteman dengan mereka.
"Luffy, lama tidak berjumpa! " Sapa orang nomor satu se-Amazon lily, sang ratu bajak laut Boa Hancock pemimpin dari bajak laut Kuja dan juga wanita paling cantik dan di kagumi penduduk setempat.
"Hancock! Lama sekali kita tidak berjumpa, kangennya! " Balas seseorang yang bernama Luffy, ia turun dari kapal melenggang mendekati Ratu ular yang daritadi sudah menunggu kedatangannya, ternyata Luffy sedikit lebih tinggi dibandingkan sang ratu, ia tersenyum lebar dan hangat membalas sapaan sang ratu menyebabkan reaksi aneh pada wanita nomor satu itu sehingga pipi mulusnya berwarna merah. Ia menyembunyikan wajah merah meronanya di balik ular peliharaannya.
"Hancock, apa boleh teman-temanku masuk ke pulau ini? " Tanya Luffy sambil menunjuk nakamanya yang berada di kapal.
"Hanya perempuan saja yang boleh masuk, laki-laki dilarang memasuki wilayah ini! "Jawab Nyon sang mantan ratu ular dengan tegas. Wanita tua yang bertubuh kecil ini adalah orang kolot yang memegang teguh peraturan suci yang dijaga dari zaman nenek moyangnya.
Boa Hancock hanya mendecak kesal karena nenek Nyon yang sudah bau tanah itu selalu menghalangi cintanya pada Luffy. Matanya mendelik ke kapal melihat kru topi jerami, aura hitam langsung menguar dari tubuh sang ratu melihat perempuan-perempuan cantik dalam kapal.
"Kalian yang bernama Nami dan Robin! " Sang ratu menunjuk dengan pose khasnya yang angkuh ke arah wanita berambut oranye dan berambut gelap.
"Kalian boleh menapakkan kaki ke pulau ini dengan syarat tidak boleh mendekati luffy kurang dari 5 meter. Ini perintah langsung dari Penguasa tertinggi pulau ini! " Tegas Hancock mendengus penuh kecemburuan.
"Eh! Kenapa hanya dua orang saja yang boleh masuk yang mulia? " Tanya anak itu dengan lantang dan penasaran menjadikan dirinya pusat perhatian.
"Lucky! Sedang apa kau disini? Bukankah kau harus belajar ilmu bela diri dengan Margaret-san!? " Tanya Nyon memarahi anak yang sudah di anggap cucu sendiri baginya.
"Aku tidak perlu belajar lagi nenek Nyon, aku sudah cukup kuat kok, bwek! " Ujar anak yang bernama Lucky menjulur lidahnya meledek si nenek.
"Dasar bocah sombong! Kalau sudah kuat bukan berarti kau berhenti berlatih! " Bentak Nyon dengan muka sangarnya namun Lucky tak menggubris gertakan nenek Nyon, ia malah memasang tampang bosannya. Boa Hancock tak berkomentar ia diam-diam mengamati si bocah ceriwis itu lalu tersenyum kecil.
"Oi! Jadi kau yang bernama Luffy ya? " Tanya Lucky tangan kecilnya menunjuk ke wajah Luffy tak ada rasa takut sedikitpun kepada sosok yang jauh lebih besar darinya.
"Siapa kau bocah? " Tanya Luffy menaikan sebelah alisnya.
"Aku Lucky Hammock, anak paling kuat di pulau ini! " Jawab Lucky dengan bangga.
"Hammock? Sepertinya aku mengenal nama itu. " Gumam Luffy memutar balik ingatannya namun hanya ZONK yang ia dapatkan. Boa Hancock disisi lain tersentak oleh gumaman Luffy, membisikan suatu kalimat yang tak bisa didengar siapapun
"Benarkah? Apa aku seterkenal itu? " Tanyanya polos mata onixnya yang kini berbinar-binar.
"Lucky, dia adalah tamu istimewa kita, kau tidak boleh memanggilnya Luffy saja, dan juga dia lebih tua darimu kan?. Paling tidak panggil dia Luffy-san kau harus belajar menghormati seseorang, mengerti? " Ucap Hancock mengedipkan mata kanannya. Lucky sedikit terkejut namanya dipanggil oleh ratu bajak laut itu. Namun tak lama ia memamerkan rentetan gigi putihnya tersenyum lebar, "Baik! "
"Anak pintar. " Puji Hancock menepuk lembut pucuk kepala bocah itu.
"kyaaa! Hime-sama terlihat begitu penyayang!"
"Hebihime-sama memanggil nama anak itu! Beruntungnya~"
"Waaah aku juga mau kepalaku di tepuk olehnya!"
Jeritan-jeritan iri dan kagum dari penduduk mengarah ke Lucky dan Boa Hancock. Terlihat semburat merah pada pipi Lucky, ia tersenyum canggung sambil menggaruk lehernya merasa malu-malu diperlakukan spesial oleh putri ular di depannya.
"Luffy, aku mengantarmu masuk ke dalam istana, jamuan tamu telah kami siapkan disana. Tentu saja teman-temanmu yang juga mendapat jamuannya tetapi di dalam kapalmu. Maaf kalau kalian harus terpisah tetapi itu sudah peraturan nenek moyangku, aku tak bisa mengubahnya seenaknya sendiri. Kecuali.…. " Boa Hancock mengadahkan kepalanya, menatap mata Luffy yang lebih tinggi darinya. Pipinya memerah melihat paras maskulin Luffy.
"Kecuali jika kau memintanya, aku pasti akan melakukannya. " Hancock memegang pipinya yang memanas.
"Kau tak perlu melakukan itu. Aku sudah tau tentang hal itu, aku kan sudah tinggal disini lebih dari dua tahun bukan? " Ujar Luffy melempar senyumnya pada Hancock.
"Lagipula aku kesini hanya untuk menepati janjiku untuk bertemu denganmu. Shishishi " Tambahnya dengan tawa khasnya. Tawa yang membuat Hancock skakmat.
Jantung ratu ular itu tak mampu menahan deru detak jantungnya, wajahnya terasa panas kakinya pun terasa lemas, ia duduk di pangkuan ularnya untuk menopang berat badannya.
"O-oi! Hancock kau kenapa? " Tanya Luffy dengan nada khawatir memegang bahu Hancock.
"T-tidak apa-apa! Ini hanya… penyakitku yang kambuh lagi. Tidak ada yang serius hahaha " Jelas Hancock dengan senyum kikuknya.
"Tidak! Itu masalah serius! Aku akan panggilkan dokter kapalku untuk mengecek keadaanmu sekarang! Chopper! "
"A-ah tidak usah Luffy! Ini bukan penyakit yang bisa disembuhkan dokter biasa. " Potong Hancock terburu-buru.
"Chopper bukan dokter biasa, dia rusa tetapi dia juga dokter. Percayalah padanya! " Balas Luffy berusaha meyakinkan Hancock.
"Penyakit ini muncul hanya saat aku di dekatmu, dokter manapun tak akan mampu menyembuhkan penyakit ini! " Ucap Hancock dalam satu nafas.
"Haa? " Luffy melipatkan tangannya di dada lalu mengernyitkan kedua alisnya tampak berfikir.
"Baiklah aku mengerti! " Luffy menepuk tangannya mengerti.
"Aku kembali ke kapal saja, yang penting aku sudah menepati janjiku bertemu denganmu kan. Jaa na! " Ujar Luffy membalikan tubuhnya dan melambaikan tangannya.
"Tunggu Luffy! M-m-m-maksudku bukan seperti itu, ah sudah lupakan penyakitku ini! Yang penting masuk dulu ke istana aku sudah menyiapkan semua makanan yang kau sukai. " Hancockpun panik mendengar pernyataan Luffy, ia memegang lengan Luffy menahannya agar tak pergi menjauhinya menyebabkan lengan Luffy memanjang.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu aku kesana. " Jawabnya tanpa berpikir panjang membalikan tubuhnya menghadap Hancock yang kini berkonsentrasi pada tangan yang sedang digenggamnya.
"Hancock? "
"Ah! Maaf. Ayo kita kesana! " Ujarnya panik buru-buru melepas pegangan tangannya.
Nenek Nyon di samping Hancock menghela nafas dan membuangnya kasar lalu menggelengkan kepalanya sedangkan Luffy mengangguk ia pun mengekori Hancock menuju istana.
"Ah iya! Aku Luffy, raja bajak laut! Salam kenal Lucky Hammock! Shishishi " Ucap Luffy membalikkan badan ke arah bocah 10 tahun di belakangnya memberikan tawa khasnya.
"Um! Luffy-san yang aneh! " Balas Lucky tersenyum lebar. Ia mengingat lengan Luffy yang dapat memanjang, ia terkejut saat melihatnya, sungguh orang yang aneh tetapi senyumannya itu membuat dadanya hangat.
~*o*~
Seminggu sebelum kedatangan Luffy
"Lucky! Lucky dimana kau? " Suara merdu Margaret mengisi keramaian pusat perdagangan Amazon Lily. Suaranya tertelan oleh ocehan para pedagang dan juga pembeli di pasar itu. Bocah bernama Lucky yang dicarinya menghilang bagaikan di telan bumi, baru saja ia melepaskan pandangannya dari bocah periang itu namun sekarang sudah tak menampakan wujudnya lagi. Margaret menghela nafas mengingat betapa sulitnya mengatur anak itu padahal sekarang adalah waktunya ia berlatih pedang bersamanya.
.
.
.
"Lucky! Heheheh " Cengiran lebar tampak di wajah bocah berambut hitam, ia bersembunyi di balik balok kayu atap dapur istana Amazon lily dimana Ratu bajak laut tinggal. Ia mengambil alat di tas berburunya, ia mengambil benang dan juga besi pengait lalu ia mengikat pengait tersebut dengan benang.
"Yosh! Operasi pengambilan hak rakyat dimulai, aku datang kotak makan bajak laut Kuja. " Ujar bocah tersebut mengeluarkan lidahnya berusaha berkonsentrasi pada buruan yang akan menjadi makan siangnya. Ia membayangkan apa isi dari kotak makan tersebut sudah membuat perutnya bergemuruh lapar. Setiap ada kesempatan bocah itu menyempatkan dirinya menyusup ke istana mengambil beberapa makanan enak di dapur, namun kemudian ia melihat kotak makan besar yang biasa dibawa oleh bajak laut kuja untuk perbekalan melautnya. Ia berpikir makanan-makanan yang dibawa oleh anggota kerjaan pasti enak, sehingga membuatnya tergiur untuk mencicipinya.
Margaret pernah berkata bahwa Kerajaan ada karena ada rakyat, dengan kata lain ia menyimpulkan bahwa properti milik rajapun bisa dikatakan adalah milik rakyat juga. Jadi menurut bocah yang merupakan murid Margaret, sebagai seorang rakyat dia berhak mengambil beberapa barang milik kerajaan.
Raja ada karena ada rakyat
Raja makan karena ada rakyat
Karena itu mengambil beberapa makanan kerajaan bukanlah suatu dosa, karena dari awal semua berasal dari rakyat.
'Rakyat hanya mengambil apa yang sudah menjadi haknya kok'
"Shi shi shi " Bocah itu tertawa dengan pemikirannya itu.
Ia bergerak ke depan berhenti tepat di atas kotak makan incarannya.
"Lock on" Ujarnya seolah-olah mengunci target.
"Operasi dimulai. " Ia menurunkan benangnya perlahan berusaha tidak membuat benang itu bergerak bebas di udara. Pengait itu perlahan-lahan turun mendekati kotak makan dan pada akhirnya terpentok dengan penyangga kotak makan.
"Sedikit lagi! " Racau bocah itu. Ia berkonsentrasi agar pengaitnya menempel pada penyangga kotak makan, ia sedikit menggeserkan benangnya menjauh dari kotak lalu mendekatkannya lagi ke kotak itu dan akhirnya pengait itu menyangkut pada tempatnya.
Cklek
Mata bocah tersebut terbuka lebar melihat dua orang masuk ke dalam dapur.
'Oh tidakkk!' jeritnya dalam hati.
"Kak, Dimana koki meletakan kotak makan kita kak? " Tanya seorang wanita gemuk berambut oranye pada wanita berambut hijau.
'Boa Sandersonia! Boa Marigold! ' Mata bocah seperti mau keluar.
'dari semua orang di kerajaan kenapa harus Boa bersaudara yang harus datang ke dapur!' Batinnya menjerit, tangannya gemetaran membayangkan kengerian yang harus dialami jika ia ketahuan sedang mencuri kotak makan bajak laut milik mereka.
'aku harus segera kabur dari sini! ' Keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuhnya. Nafasnya mulai tidak beraturan. Otaknya berteriak mengirim sinyal bahaya tanpa henti.
'Tidak! kita sedang berhadapan dengan prajurit Kuja disini disamping itu mereka adalah saudara kandung ratu Amazon Lily mereka adalah prajurit terhebat di pulau ini! Jika aku bergerak dan menimbulkan suara mereka pasti akan langsung menyadarinya! ' otaknya mulai berfungsi lagi walaupun masih dalam keadaan panik ia mencoba membayangkan beberapa scenario yang akan terjadi jika ia memutuskan untuk kabur, banyak diantaranya gagal total, sehingga pilihan terakhirnya adalah diam di tempat.
Bocah itu mendengar Boa Marigold menghela nafas sehingga perhatian Boa Sandersonia mengarah pada saudaranya, bocah itu pun memanfaatkan situasi ia memperhatikan benang yang di pegangnya bergetar hebat. Ia mengatur nafas setenang mungkin sehingga tubuhnya berhenti gemetaran.
"Penyakit Kakak tertua mulai kambuh lagi. Ia benar-benar terlihat seperti orang sakit, aku jadi khawatir dengan kondisinya kak. " Ujarnya Marigold menyender pada daun pintu yang sudah tertutup.
"Yah mau bagaimana lagi, penyakit itu tidak bisa disembuhkan dengan mudah mengingat sebentar lagi Tuan Luffy akan datang kesini setelah 11 tahun lamanya semenjak ia meninggalkan pulau ini dan selama itu pula kakak merindukan Tuan Luffy, pasti ia sangat gugup jika bertemu lagi dengannya. Padahal masih seminggu lagi. " Balas Sandersonia.
Ruangan terasa sunyi beberapa detik.
"Menurutmu apa kakak akan memberitahukannya tentang keberadaan Lucky Hammock? " Tambahnya.
'Eh?' Bocah itu setengah kaget namanya disebut dan dijadikan topik pembicaraan Boa bersaudara itu.
"Entahlah kak, aku sendiri juga tak tahu. Aku tak berani menanyakannya ke kakak. Aku takut kakak marah jika aku bertanya tentang itu. " Jawab Marigold, Sunyi kembali menyelimuti ruangan tersebut.
"Apa kau tau kak? Kalau anak itu benar-benar mirip seperti ayahnya. Dia keras kepala, tidak mudah menyerah dan tidak suka di atur. Hahaha " Ucap Marigold mengalihkan pembicaraan dari topik yang serius ke topik yang lebih ringan.
'Ayahku?'
"Benar-benar anaknya Monkey D Luffy. " Balas Sandersonia tersenyum mengingat sosok yang ditemuinya 11 tahun silam.
'anaknya Monkey D Luffy?'
"Tetapi ia cerdas tidak seperti tuan Luffy yang bergerak tanpa berpikir. Apa ia mendapatkannya dari kakak tertua? " tanya Marigold penasaran.
'kecerdasanku dari kakak tertua?'
"Hmmm mungkin, tapi kalau di ingat kakeknya itu pembentuk pasukan revolusionist kan? Mungkin kepintarannya diturunkan dari sana. " Jawabnya sambil menggosok dagu halusnya.
"Bisa jadi. Dia hebat juga ya kak, Lucky Hammock anak dari raja bajak laut dan Ratu bajak laut, kakeknya pembentuk kelompok revolusionist dan kakek buyutnya adalah seorang pahlawan dari angkatan laut. Jika ia mengetahui ini pasti ia akan merasa bangga. " Ujar Sandersonia terkikik.
"Kau benar juga kak tetapi sayangnya informasi seperti itu harus dirahasiakan dari dunia. "
'apa dirahasiakan?' Tanya bocah itu dalam hati.
"Ah kak aku melupakan sesuatu di kamar, aku pergi dulu. " Marigoldpun pergi dari dapur.
"Aku juga mau ke toilet. " Balas sandersonia melesat ke kamar mandi.
Dan tinggalah satu orang yang gagal mencuri makanan tetapi ia berhasil mencuri dengar sesuatu yang lebih hebat dari kotak makan bajak laut.
Yaitu :
Lucky Hammock adalah Anak rahasia dari Monkey D Luffy dan kakak tertua dari Boa bersaudara, Boa Hancock. Dengan kata lain Monkey D luffy adalah ayahnya yang berprofesi sebagai raja bajak laut dan ibunya adalah Boa Hancock yang sekarang menjabat sebagai ratu bajak laut.
"EEEEEEEEEEEEH!?"
TO BE CONTINUED
DONG
DONG
DONG
Fuaaaaah akhirnya jadi chapter 1, gimana? Gimana menurut kalian ? mohon reviewnya ya, boleh minta kritik dan sarannya tapi kalau bias jangan flame yah. ^.^