~Selamat membaca~
Izumo Inn.
Di tempat duduknya Minato Sasashi merasa gugup, sekarang ada pria dewasa yang mengaku merupakan teman dari suami pemilik Izumo inn, Takehito Asama. Miya Asama, sang land lady, sedang keluar dan akan kembali nanti. Dikepalanya dia banyak memikirkan rencana untuk memulai sebuah percakapan tapi pria tersebut terlalu tenang untuk diajak bicara. Mengumpulkan keberaniannya, Minato akhirnya...
"Minato-san, benar." Pria itu memulai, menyesap tehnya dengan tenang.
"Aah...I-Iya, Benar." Jawab Minato cepat. Suaranya patah karena gugup. Dia mendengar tawa lembut dari pria dihadapannya dan Minato berubah panik serta merta menatap lantai dibawah meja. Apakah aku melakukan kesalahan!.
"Tenanglah, aku tidak akan menggigit."
Sekarang Minato merasa harus kabur dari tempat itu jika saja tangan kecil Kusano tidak mencengkram bajunya. Dia menggumamkan permintaan maaf dan merobek matanya dari lantai untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik pada pria itu. Dan rasa gugup yang melilit perutnya perlahan mulai tenang. Minato meletakkan Kusano yang sejak awal diam dipangkuannya dan mulai kembali mengoservasi lawan bicaranya.
Pria itu meliliki rambut pirang emas yang memucat dan mata biru laut malas dengan kilatan Nakal menari-nari, kulitnya putih bersih yang terlihat halus, senyum geli melengkung di bibirnya meski dengan wajah pucat dan terlihat sakit. Pakaiannya adalah Yukata Hitam sederhana dengan obi dan Haori abu abu. Perawakannya tinggi hampir 6 kaki, ditangannya dia membawa kipas yang terlipat dengan ukiran spiral disisinya.
Bukan salahnya karena merasa gugup. Pria dihadapannya benar-benar terlihat seperti bangsawan.
'siapa namanya tadi! apa aku melupakannya!' Minato mulai panik lagi.
"Namaku Naruto Namikaze..."
xxxx
Gedung utama MBI
Dilain tempat Takami Sasashi merasakan kepalanya berdenyut migran. Ada perasaan aneh yang mengatakan bahwa putra semata wayangnya baru saja terlibat dengan sesuatu yang mengerikan. Akhirnya dengan cara yang aneh ibu dua anak itu bergegas mencari Minaka Hiroto untuk melepaskan frustasinya. Bagaimana pun dia perlu memukul sesuatu.
Dan Minaka yang menderita akan membuatnya merasa 10x lebih baik.
xxxx
Izumo Inn.
"Namaku Naruto Namikaze..."
kipasnya terbentang menunjukkan kanji api polos dan sederhana ditengahnya dengan tenang menutupi senyuman geli diwajah si pirang. " aku kesini hanya untuk beberapa hal, karena Miya tidak disini aku kan mempercayakannya padamu..."
"Baik, Namikaze-san" Minato berusaha tegas. Mengangguk, si pirang yang ternyata Naruto menyerahkan kotak kecil dari balik lengan bajunya diatas meja.
"Katakan pada Miya, kode kesalahannya adalah '666'." Katanya dengan nada bosan.
Minato lajut terdiam membeku, melakukan proses olah kata dikepalanya, lalu mengangguk dungu dalam persetujuan.
'Satan!!!' sebelum akhirnya kepalanya diarahkan pada tokoh Antagonis utama dalam riwayat koleksi cerita supernatural Yukari sang adik. Otaknya mulai panik dan menyusun imajinasi. Raja iblis. Dan kali ini tanpa keraguan yang jelas dia beterak 'Eehhhhhhhh!!!'dikepalanya yang spontan diikuti dengan-
"Eeehhhhhhhh...!!!"
-Didunia nyata.
xxxx
Miya dalam keadaan yang amat tenang pagi ini, dia meninggalkan peenginapan untuk membeli bahan makanan dan memutuskan untuk menghibur dirinya dengan bergosip bersama ibu-ibu di toko kelontong langganannya. Dalam rangka menjaga reputasi sosialnya sebagai janda muda tak berdaya dan baik hati.
Tapi setelah beberapa waktu dia merasakan batinnya menjeritkan jerita frustasi yang jelas. Ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang mengerikan telah hinggap di Izumo inn peninggalan suaminya tercinta. Maka dia bergegas kembali dan berdoa dalam hati bahwa firasatnya salah. Dan dia hanya terlalu lelah untuk hari itu.
Dalam perjalannya kembali kepenginapan dia baru ingat bahwa dia melupakan keranjang belanjaannya ditoko dan berbalik untuk mengambilnya.
Namun ketika sampai ke langkah ke-99 dia berhenti an kembali berbalik menuju Izumo inn sebelum akhirnya memutuskan kembali untuk menyelamatkan keranjang berisi apel dan belanjaan lainnya dan apel terlebih dahulu.
Dalam hati dia menyakinkan dirinya bahwa jika seseorang membahayakan izomo dan penghuninya dia akan membunuhnya.
Tapi pertama dia harus mengambil keranjang belanjaannya dan apel di dalamnya.
Miya Asama berbalik menuju toko kelontong.
xxxxx
Naruto adalah orang yang sederhana. Dia lahir dan tumbuh dalam kemewahan hidup seorang yatim piatu. Tinggal di sebuah panti asuhan untuk dekade pertama hidupnya sebelum diangkat oleh sebuah pasangan muda yang mengaku tidak bisa memiliki bayi sendiri. Meski penyakit aneh yang dideritanya dia sangat dicintai. Mereka bahwa mereka beruntung memiliki dia, karena setelah setahun sejak dia diadopsi mereka akhirnya memiliki bayi laki-laki sehat pada musim semi selanjutnya. Yang seharusnya tidak mungkin.
Naruto adalah seorang kakak laki-laki.
Melihat pemuda yang berbagi nama yang sama dengan ayah biologisnya mngingatkannya pada adik berusia 15 tahun di kediaman mewah orang tua angkatnya.
Dia jenius, diusia 15 dia sudah berada di universitas terkenal dibawah beasiswa MBI... lalu menjadi salah satu peneliti dibawah pengawasan langsung Minaka Hiroto. Sebelum terjun ke pulau kamikura untuk menjadi pengawas lapangan para sekirei dua tahun kemudian.
Seringgai licik terukir diwajah tampannya... Ashikabi... adiknya adalah seorang ashikabi. Berapa banyak sekirei yang berhasil dikumpulkannya?...
Burung-burung kecil yang lucu...
Miya asama, kode kesalahanmu adalah 666.
xxxx
Ketika Miya berhasil kembali ke Izumo Inn dengan selamat bersama apel dan keranjang belanjaannya. Dia tahu firasatnya benar.
Pasalnya Musubi entah bagaimana menghilang dari jarak terdekat dari meja penuh makanan. Sebenarnya Minato dan Musubi serta Kusano juga Matsu sedang berkumpul, duduk dengan posisi seiza tersopan mereka, dan langsung menghadap pintu yang merupakan jalan masuknya saat ini.
"Ada apa?." Miya menghadirkan pertanyaan yang cukup jelas.
Gerombolan harem Minato saling menatap sebelum mengangguk serempak seolah menyetujui sesuatu.
"Ah...ano, Oya-san. Tadi seorang telah datang" jawab Minato.
"Tamu?." Miya tersenyum lembut. Bayangan gelap dari Hannyo hadir dibelakangnya. Membayangkan Tuan Sampah, Seo Kaoru datang bertandang mencari makan.
Hatinya sedikit merasa lega.
"Bukan, Kali ini bukan Seo-san!" Seolah memahami petunjuk yang hampir tidak ada Minato meralat cepat. Kemudian menyerahkan kotak amanah dari Namikaze-san yang diterima Miya yang secara otomatis menjadi lebih bingung.
"Tolong jelaskan, Minato-san" Miya Meminta dengan sabar. Menimang kotak kecil sederhana ditangannya. Minato dalam ancang-ancang mengeluarkan detail penjelasan Tapi dipotong pendek oleh Matsu yang gelisah disampingnya.
"Itu Naruto-sama, Miya-tan!"
Dengan pernyataan Matsu, tiba-tiba apel dikeranjang menjadi tidak penting lagi.
Miya setengah mendengarkan ketika Minato menyampaikan kode kesalahannya. Kotak kecil itu dibuka terburu-buru, memperlihatkan sesuatu yang jelas membuat Miya membeku. Menimbulkan keheranan dari 3 pasang mata yang mengawasinya.
xxxx
Mikogami Mansion.
Sekirei no. 05, Mutsu, menyukai wanita-wanita cantik. Tapi dengan anehnya malah berakhir dengan Hayato Mikogami sebagai Ashikabinya.
Menghela nafas lelah, Mutsu melirik Akitsu yang tenang diam ditempatnya berbaur dengan rendah hati diantara sekirei Mikogami muda.
Mereka semua dikumpulkan diruang keluarga tanpa alasan dan sekarang tengah menunggu sang Tuan.
Waktu berselang hingga kemudian pintu terbuka memperlihatkan Hayato yang tidak sendirian. Wajahnya cemberut dan jelas kesal tapi matanya berbinar gembira. Dengan bangga berjalan disamping sosok tinggi seorang pria pucat elegan yang sangat dikenali Mutsu.
Darah Mutsu berdesir dan Adrenalinnya terdesak. Dia melompat maju, mencoba menyerang pria disamping Ashikabinya.
"Naruto!, Menjauh dari anak itu!!" Dia meraung marah, menebas katananya yang langsung dihentikan oleh kipas baja lawannya.
Sekirei dibelakangnya langsung waspada dan mengepung Naruto.
"Oh... Kau mengganti pedangmu, nak?"
Mutsu mendengus, mengurungkan niat untuk mengomentari kipas baja Naruto dan melakukan manufer mundur lalu kembali mengarahkan serangan ke Naruto sekuat dan secepat yang dia bisa.
Lalu entah bagaimana wajahnya telah mencium lantai dingin dibawahnya dengan keras dan menyakitkan. Hidungnya patah dan darah mengotori lantai. Dia hanya merasa aneh ketika Hayato mendekatinya tanpa masalah.
"Ah lantainya, orang tuamu akan marah padamu, kak."
"Mereka juga ayah dan ibumu, adik kecil"
Mutsu berhasil mendengar Hayato yang mengoceh tentang lantai dan sesuatu seperti 'kakak jahat' dan 'busuk' dan 'menyedihkan' serta 'kamu akan membayar' sebelum akhirnya penglihatannya berubah menjadi gelap yang tak berujung.
xxxx
Gedung Utama MBI.
Minaka yang berhasil selamat dari amukan tiba-tiba Takimi sebelumnya, telah duduk di kursinya dengan 1001 rasa syukur dan kelegaan dihatinya.
Sementara itu, dia mengeluarkan tawa aneh ketika melihat surat resmi informasi kedatangan muridnya di Seito Teito, Ibukota jepang yang 92% telah dikuasainya.
"Kau kembali... Naruto-kun~"
Tawanya berkembang menjadi semakin aneh dan keras hingga menakut-nakuti karyawan diluar ruangan.
"HAHAHAHA PERMAINAN AKAN MENJADI LEBIH SERU!!! BWAHAHAHAHA..."
Tawanya berlanjut dengan kepastian hingga batuk menyelanya dan sebuah kamus melayang menghantam kepalanya. keras.
Minaka pingsan bermimpi tentang seribu bintang dan kunang-kunang.
Didepan meja kerjanya Takami memelototinya lalu dengan puas mencoreti wajahnya. mengubahnya menjadi papan tulis sementara.
xxxx
Dan itulah bab cerita kali ini semuanya.
untuk informasi mungkin membuat kalian kecewa, Naruto tidak akan memiliki satupun harem dari harem Minato maupun Hayato.
pada bab berikutnya Karasuba akan muncul.
sampai jumpa~
jika ada kesalahan saya mohon maaf. Ini adalah cerita pertamaku . Terima kasih sudah membaca.