Fate/Zero Redemption

.

.

Disclaimer : Masashi Kishimoto dan Type-Moon. Saya hanya meminjam karakter kepemilikan beliau tanpa berniat mendapatkan keuntungan materi sekalipun. Begitu pula dengan para karakter lain yang saya pinjam. Semua pemilik Owner-nya masing-masing.

Presented By : Red Saber-Mordred

Rating : M (For Safe)

Pair : Apa masih perlu dipertanyakan?

Genre : Action, Fantasy, Supernatural, Magic.

Warning : Typo, OOC, HumanNaru!, Bahasa tidak Baku, Alternative Reality, and Etc.

Inspirated By: Fate: Zero Hour Redux by Rein Hellfire

.

.

Summary

Titik awal, titik dimana cerita dimulai, Heaven's Feel keempat. Sebuah kisah tentang para master, para ksatria dan pahlawan. Kisah yang akan menjadi legenda, kisah sedih, yang akan berakhir dengan tragedi, tragedi baik atau buruk. Semuanya akan di tentukan dari jalannya peperangan.

.

.

Opening Theme : FUNKY MONKEY BABYS - Ato Hitotsu

.

.

Chapter 4 First Night bagian 2: Mata yang bersinar dalam kegelapan

.

.

Tidak ada hal lain yang ada di pikiran Arthuria, selain memandang dengan iba apa yang ada di depannya. Langit hitam pada malam kelam yang mencekam dihantui pula dengan kehadiran sesosok rubah raksasa dengan ekor berjumlah sembilan.

Mengaum, menerkam dan menghancurkan sebuah desa yang di penuhi oleh ratusan, atau bahkan ribuan penduduk.

Arthuria ada di sini, berdiri tepat di atas tanah yang tandus. Memandang, menatap, melihat dengan mata iba dengan apa yang terjadi di hadapannya. Meskipun dia tahu bahwa ini hanyalah sebuah mimpi, mimpi yang berasal dari masa lalu master-nya.

Roaaarr..

Auaman mahadahsyat mengguncang tanah tempat perpijak, membuat keseimbangan Arthuria sedikit berkurang namun dia dengan segera menancapkan pedangnya yang dilapisi sihir angin [Invisible Air: Boundary of the wind king]. Sang raja ksatria berdiri dengan kedua tangan bertumpu pada gagang pedang yang menancap.

"Naruto, kau sudah sering menceritakan masa lalumu, tapi yang ini adalah pengecualian."

Kata-kata sedih secara perlahan di ucapkan oleh Arthuria. Kala di mana dia melihat dua orang pria dan wanita dewasa yang berjuang mati-matian untuk melawan rubah raksasa. Rambut kuning runcing dengan poni yang membingkai wajah sudah dapat ia pastikan bahwa itu adalah ayah dari masternya. Sedangkan yang berambut merah panjang dengan wajah cantik merupakan ibunya.

"Kau memiliki orang tua yang baik, Naruto."

Sang Raja kembali bergumam, rasa sedih, sakit, perih yang mengiris hati dapat ia rasakan ketika pasangan itu membuat sebuah barrier dan melawan rubah itu dengan sekuat tenaga. Dan yang paling membuat Arthuria tak dapat menahan tangisnya adalah ketika kedua orang itu tertusuk oleh kuku tajam dari rubah tersebut demi melindungi sang buah hati, anak tercinta.

Dia memang seorang ksatria yang kuat, namun ia juga adalah seorang raja yang lemah.

Kata demi kata terangkai dengan air mata yang melangir di ikuti oleh darah yang mengucur dari luka. Ibu dari anak itu memberikan beberapa pesan terakhir meskipun dia tahu bahwa sang anak, bayi yang masih kecil tak dapat mengerti apa yang ia bicarakan. Meskipun ia tertatih-tatih dalam berbicara, ia tetap berusaha untuk mengatakannya.

"Naruto ... Mulai sekarang kau akan menghadapi banyak penderitaan dan kesulitan. Jujurlah pada dirimu sendiri, bermimpilah dan percayalah untuk membuat mimpimu menjadi kenyataan."

Sang ibu yang mengucapkan mulai memuntahkan darah dari mulutnya, namun tak peduli dengan sakit yang ia rasakan, wanita itu tetap melanjutkan perkataannya.

"Masih banyak ... masih banyak yang ingin ibu katakan padamu. Ibu ingin lebih lama lagi bersamamu, ibu mencintaimu."

Haru akan kata-kata perpisahan, kejam sekali. Dunia memang kejam, baik di dunianya ataupun di dunia Naruto. Takdir seakan mempermainkan semuanya, membuat para manusia umpamanya bidak catur yang hanya berdiri di atas hitam putihnya papan permainan.

Dan..

Malam ini berahirnya dengan sang ayah yang menyengel rubah ke dalam tubuhnya sendiri, membawa sang rubah raksasa untuk mati bersamanya. Tak peduli bahkan apa yang dilakukannya akan menimbulkan bahaya dari ketidak seimbangan dunia.

.

.

.

"Oi, oi ... Rider, apa kau yang mengundang dia yang menyeramkan itu?" tanya Lancer dengan berkeringat dingin.

Setiap servant normal pasti akan melakukan hal yang sama ketika merasakan aura ini. Aura yang dimiliki oleh ksatria berarmor hitam yang di penuhi oleh gejolak hitam yang membara dari tubuhnya.

"T-tidak, aku sama sekali tidak mengundangnya." Lalu Iskandar menatap ke arah Naruto dan Arthuria yang baru saja datang. Cukup terkejut memang, karena aura yang di keluarkan Naruto itu tidaklah biasa. Hangat namun juga dingin. "Lalu kau anak muda, sepertinya kau sama beraninya dengan master-ku. Apa kau yang mengundang ksatria hitam itu?"

Ah, sesungguhnya Naruto cukup terkejut dengan sikap tenang itu. Orang ini, dia benar-benar memiliki tingkat pengendalian diri yang sangat kuat. Sehingga tetap mampu bersikap tenang dengan kondisi apapun.

"Tidak, itu sama sekali bukan aku." Jawab Naruto. Dia kemudian melihat ke arah servant yang membuatnya jadi penasaran sejak tadi.

Maksudnya adalah servant milik Kiritsugu yang mengenakan jubah hitam dengan bandana itu, tetapi servant itu seakan menghindari membalas menatap Naruto dan lebih memilih untuk memejamkan matanya.

Iskandar lalu mendengus kecil, dia merasa ksatria hitam itu merupakan masalah yang merepotkan.

"Begitu kah," Dia lalu menatap pada Waver, masternya itu terlihat sangat ketakutan dengan keringat dingin yang mengalir pelan pada dahinya. "Nak, seberapa kuat dia?" tanya Iskandar seraya jemari telunjuknya yang mengarah pada ksatria hitam.

Sebagai seorang Master yang telah membuat kontrak dengan heroic spirit, membuat Waver mampu untuk membaca statistik seorang Servant dengan kekuatan [Clairvoyance]. Ini adalah kemampuan unik yang diberikan oleh Holy Grail bagi Master yang telah memanggil Heroic Spirits.

Bahkan Waver pun sudah mengetahui bagaimana statistik kekuatan Saber [Arthuria], Lancer [Diarmuid] dan Archer. Ini berguna agar Master mampu membandingkan dengan statistik milik servant milik mereka dan agar mereka bisa melakukan strategi seefisien mungkin.

"A-aku tak tahu, itu sama sekali tidak jelas. Dia seakan tengah di kerubungi oleh api hitam yang membara!" jawab Waver Valvet dengan suara bergetar, seakan dia dihantui oleh ketakutan yang akan membunuhnya dengan sekali sergap.

Namun, semua mata kembali menoleh pada atas tiang lampu ketika seruan suara kasar, bengis dan kejam yang mengatas-namakan dirinya sendiri sebagai yang paling agung dari yang agung lainnya.

"Aku memberi kalian sebuah kehormatan akan kehadiranku, tetapi kalian malah mengacuhkan diriku. Ketidaksopanan seperti itu tidak layak untuk dijalani. Bahkan untuk cacing tanah seperti kalian sekali pun!"

Dia yang bersuara dengan sombong menimbulkan sekitar dua distorsi ruang dengan warna riak air emas di kedua sisi bahunya. Pada kejadian berikutnya, kedua distorsi tersebut mengeluarkan dua buah pedang yang muncul dari sana; Masing-masing di anugerahi dengan kekuatan magis yang terpancar dengan sangat dahsyat.

Cahaya emas yang agung dengan pancaran kekuatan yang memukau. Jelas bahwa semua mata mengetahui bahwa ini adalah Noble Phantasm. Harta Mulia yang akan menjadi kekuatan dahsyat dari seorang servant.

Irisviel tersentak kagum. Master dari Lancer juga berkeringat dingin dari tempat yang gelap. Kiritsugu dalam tempat lain menjadi merinding merasakan kekuatan magis itu. Kekuatan dahsyat yang katakanlah telah membunuh Assassins pada malam pertama.

Namun, si ksatria hitam kembali mengambil perhatian.

Di lihat dari segi mana pun, fisik ini tetap menunjukan bahwa dia adalah seorang pria. Tubuhnya benar-benar tertutupi baju besi penuh tanpa celah. Tapi itu berbeda dari armor biru-perak yang membungkus Arthuria atau emas elegan milik Archer. Baju besi milik servant ini lebih hitam dari yang terhitam, lebih gelap dari yang tergelap. Tanpa hiasan halus, tanpa kilauan halus.

Seperti kegelapan, seperti Neraka, yang tersisa hanya hitam tanpa dasar. Wajahnya juga tidak terlihat, ditutupi dengan helm rustic. Di kedalaman celah yang diukir tipis, ada cahaya mengerikan dengan sepasang mata dengan tatapan menyilaukan seperti nyala api.

Hanya ada haus darah mengalir dari ksatria hitam. Bahkan angin mengalun menyapu prana tampak tidak mengenakan ketika erangan penuh kebencian yang mendalam muncul dibalik helm itu.

Berserker ... Semua orang bisa mengetahui itu tanpa menunggu konfirmasi. Lonjakan niat membunuh yang jahat hanya bisa datang dari kelas Berserker.

Bukan hanya Waver, Naruto pun juga melakukan hal yang sama. Dengan hati-hati, dia mencoba melihat statistik yang ada. Dan yah, itu sama seperti yang di keluarkan oleh servant misterius milik Einzbern. Hanya kegelapan yang dapat terlihat.

"Sepertinya kita kembali menemukan lawan yang sangat kuat, Saber." Ujar Naruto pelan, dan bagi Arthuria jika Naruto sudah mengklaim lawannya itu kuat, berarti itu benar-benar akan sangat merepotkan. Belum lagi dengan kehadiran Archer yang bahkan mereka tak tahu sampai batas mana kekuatan penuhnya.

Setelah menghela napas, Arthuria mengangguk mengkonfirmasi perkataan Naruto, dia juga berujar. "Yah, dan dengan kehadiran yang lainnya. Tentu kita tidak bisa bertindak gegabah kali ini. Master, tolong beri aku perintah."

Naruto tahu karena Naruto bukanlah pria yang bodoh. Jika mereka bertindak sekarang, kemungkinan besar mereka akan menyebabkan servant lainnya akan tertarik untuk mengalahkan mereka terlebih dahulu. Terlebih karena identitas Arthuria sebagai Raja Ksatria juga akan berpengaruh besar. Karena sangat tidak mungkin bagi mereka untuk bertarung melawan banyak servant sekaligus.

Andai saja mereka bisa berailansi dengan salah satu servant saja. Mungkin akan menguntungkan, namun sayangnya itu tidak sama sekali.

Mereka perlu pengalihan sebelum bertindak.

Ibaratnya permainan Catur; Pion akan terlebih dahulu di gerakan untuk memancing kemungkinan yang akan datang. Contohnya, jika ada satu saja servant yang memulai pertarungan selain kedua yang awalnya tadi, itu akan menjadi tolak ukur guna mencari titik lemah yang akan berbuah peluang kemenangan nantinya.

Arthuria sama sekali tidak menargetkan lawannya secara khusus. Dia hanya mengikuti perintah yang akan di berikan Naruto. Terlebih karena Naruto merupakan manusia terkuat selain Zeltrech di bumi saat ini. Dan mungkin, jika Naruto melakukan duel one by one, itu hal yang tak perlu di khawatirkan, karena Arthuria tahu bahwa Naruto kemungkinan seimbang bahkan bisa menang dengan sihir menariknya.

Dan begitu pun dengan Iskandar. Dia sama sekali tidak menargetkan siapapun karena tujuannya adalah untuk beraliansi dengan para heroic spirits dalam situasi apapun, dia adalah orang yang memilih menyisakan yang terbaik untuk bagian terakhir.

Servant misterius berjubah hanya diam. Sebetulnya, dia tak dapat menargetkan siapapun juga, karena siapapun yang akan ia kalahkan di medan perang ini sama sekali tak ada untung baginya.

Berbeda dengan Archer dan Lancer. Archer yang menargetkan Naruto dan Arthuria yang sudah mengetahui identitasnya, juga Iskandar yang sudah memancing emosinya. Sedangkan Lancer menargetkan servant yang telah mengetahui identitas aslinya itu, jujur dia masih penasaran dengan kekuatan penuh milik servant tersebut.

Namun, masalah tidak akan disebut sebagai masalah jika tak ada yang mempermasalahkannya.

Tapi jika masalah itu yang datang sendiri, terlebih masalah itu datang di tengah-tengah kekacauan terjadi. Tentu akan menjadi masalah yang merepotkan bukan?

Berserker. Tidak ada yang bisa mengetahui apa maksud dari ksatria hitam mewujudkan dirinya di sini. Di tambah lagi sekarang sedang terjadi perdebatan tak mengenakan antara Archer dan Iskandar.

Tidak ada Master yang tak bodoh akan berpikir untuk mengadu servant di tengah-tengah kekacauan ini. Kalaupun ada, mungkin dia benar-benar Master yang cukup gila.

Tidak diragukan, siapa pun akan bersikap waspada terhadap Berserker, namun ada satu pengecualian. Tidak ada keraguan sama sekali di dalam mata merah Archer, hanya tersisa kemarahan mutlak dan niat membunuh yang dia pegang seraya menatap Berserker dengan tajam.

Archer sadar, tatapan menjijikan dari Berserker mengarah dengan jelas padanya. Itu membuat sang Golden King menjadi marah dan tak suka.

"Zashu! Apa kau mengaharapkan belas kasihan sehingga menatap ke arahku?"

Bagi Archer, tatapan yang di berikan oleh Berserker itu sama buruknya dengan kotoran. Bagi seorang Raja seperti dirinya, itu tentu merupakan penghinaan terbesar yang akan di bayar dengan nyawa. Ah, bahkan bagi Raja sombong seperti itu, sepuluh atau bahkan seratus nyawa sekalipun tak akan cukup.

Bersama dengan kemarahan Archer, kedua dostorsi berisi pedang emas itu mengubah arah tepat menuju Berserker.

"Huh, setidaknya anjing gila sepertimu akan cukup untuk membuatku terhibur."

Dan dengan pernyataan dari Archer. Kedua pedang tadi meluncur dengan cepat bagaikan tembakan tanpa peringatan. Mungkin, ini adalah alasan mengapa dia diklaim dengan class Archer.

Tetapi, Noble Phantasm ini sangatlah abnormal. Seharusnya, Noble Phantasm akan di perlakukan sangat istimewa bagi penggunanya, bukannya melempar sembarangan layaknya sampah bekas yang tak di butuhkan lagi.

Namun, kekuatan destruktif yang di hasilkan oleh kedua pedang itu bukan main. Bukan kaleng-kaleng.

Bagaimana tidak?

Permukaan jalan yang terkena hantaman dari satu bilah pedang menjadi berlobang dengan suara dentuman luar biasa. Sama seperti bagaimana jika seseorang meletakan dinamit di atas batu; yang tersisa hanyalah kawah kecil dengan partikel-partikel debu beterbangan.

"A-apa itu!"

Sebagian besar yang ada di sana hanya dapat meneguk ludah pahit dengan menatap tak percaya. Tatapan itu bukan mengacu pada ledakan destruktif yang di hasilkan pedang tadi.

Namun, itu mengarah pada apa yang ada di dalam tempat berselimut debu itu. Sesosok siluet gagah dengan warna hitam dominasi berdiri tanpa lecet sedikit pun.

Berserker berdiri dengan gagah, yang mana tempat awalnya berdiri tadi kini berubah menjadi kawah berdebu oleh senjata yang di lempar oleh Archer.

Alasannya sederhana. Pedang yang ada di tangan Berserker itu sudah cukup menjadi alasan yang kuat. Meskipun tak banyak yang mengetahui fakta sebenarnya tentang bagaimana servant itu menghindari serangan dari Archer. Mereka yang tak tahu itu adalah Irisviel dan Waver. Sedangkan Naruto hanya menggeleng pelan setelah melihat dengan jelas kemampuan itu.

Sebenarnya, Berserker telah meraih gagang pedang pertama yang dilempar oleh Archer dan dengan berputar 360° ke kiri, ksatria hitam lalu menangkis serangan pedang kedua itu dengan selisih waktu sekitar tiga detik. Sungguh hal yang sebenarnya tak mungkin bagi kelas Berserker lakukan.

"Dia itu, apa benar-benar dia adalah seorang Berserker?" monolog yang diucapkan Iskandar pada dirinya sendiri. Dia sebenarnya sangat terkejut dengan hal itu.

Juga, Lancer ikut berkomentar tak percaya. "Untuk orang yang terlihat tak berakal dan terjebak dalam kegilaan, aku tak meragukan keahliannya."

Sesungguhnya ... Noble Phantasm adalah senjata pemusnah yang hanya bisa di gunakan oleh Heroic Spirit yang merupakan pemilik sejatinya saja. Jika heroic spirit lain yang menggunakannya atau hanya memegangnya, mereka tak akan mampu menahan gejolak energi yang dikeluarkan.

Namun, ketika semua orang menatap hal barusan dengan terkejut. Archer malah semakin marah dengan mengeluarkan nafsu membunuh miliknya yang membuat napas Waver dan Irisviel sedikit sesak. Nafsu membunuh Archer memenuhi udara sekitar, sehingga membuat orang yang tak terbiasa akan merasakan sedikit kesulitan bernapas.

"Beraninya kau menyentuh hartaku dengan tangan kotormu! Apa kau ingin mati, huh?"

Semua orang bisa melihat bagaimana urat-urat kecil mulai bermunculan di sekitar pelipis dekat alis Archer. Dia benar-benar marah. Dan, kemarahan itu akan berakibat fatal bagi siapapun yang membuatnya menjadi begitu.

Dan dengan pernyataan perang dari Archer. Udara di sekitarnya menjadi menari dalam tarian gejolak distorsi emas riak air yang memunculkan berbagai senjata di dalamnya.

Itu adalah kelompok Noble Phantasm baru yang berbeda dengan yang sebelumnya. Berjumlah enam belas dengan bilah yang memancarkan kekuatan magis maha dahsyat.

Bukan hanya pedang lagi yang di keluarkan. Kapak, tombak, bahkan senjata berbentuk aneh dengan bilah tajam juga muncul dari sana. Setiap satu dari semuanya mengeluarkan energi prana yang besar dan luar biasa. Tak di ragukan lagi, semua itu adalah Noble Phantasm.

"M-mustahil!" pekik Waver terkejut.

Tetapi, para servant dan Master yang ada di sana juga berpikiran yang sama. Terkecuali Naruto dan Arthuria yang memang sudah pernah melihat kekuatan maha dahsyat tersebut.

Sejatinya, seorang Heroic Spirit hanya memiliki satu sampai empat Harta Mulia. Namun di sini, Archer memiliki segalanya, seakan dia memiliki persedian tak terbatas di balik distorsi emas tersebut.

Bahkan, semua senjata yang ada di situ tidak ada satu pun yang sama dengan senjata-senjata yang di gunakan Archer guna membunuh Assassins di malam sebelumnya.

"Mari kita lihat, sampai titik mana kau mampu menahan harta-harta ku!"

Dan dengan perintah Archer, sekelompok Noble Phantasm yang mengambang di udara itu dilepas landaskan, bergegas laksana peluru menuju pada Berserker.

Gemuruh agung mengguncang pertengahan malam. Seberkas cahaya emas menembus langit malam yang gelap, seakan merindukan datangnya mentari pagi.

Tak terhitung banyaknya Noble Phantasms menghujani jalan dermaga yang di penuhi gudang tua ini, yang sudah tampak seperti baru saja terkena hujan bom yang menyala-nyala.

Dan tetap saja, serangan sengit yang di lancarkan Archer tidak bisa berhenti. Noble Phantasms meluncur seperti halilintar, ditembakan ke arah Berserker dengan kekuatan yang cukup untuk meruntuhkan setidaknya satu buah rumah beton. Serangan itu terus menerus menyerang tak berhenti umpamanya hujan deras, bahkan semakin meningkat baik kekuatan destruktif ataupun kecepatan tembakannya.

Semua orang terkejut. Bahkan dalam situasi kritis ini, semua orang berbagi pemikiran yang sama.

Siapa sebenarnya Berserker?

.

.

.

.

Semua Noble Phantasms yang berjumlah enam belas tadi telah habis tak bersisa. Semuanya menyebabkan kawah-kawah kecil di sekitar dermaga. Siapapun bisa melihat itu.

Archer yang sebelumnya marah besar dan menggandakan jumlah distorsi emasnya menjadi tiga puluh dua, harus terhenti ketika Masternya—Tokiomi Tohsaka—memberikan perintah melalui Command Seals dan memerintahkan Archer agar meredakan kemarahannya dan mundur dari pertarungan.

Namun, sebelum Archer benar-benar menghilang dari lanskap, dia sempat mengucapkan beberapa kata perpisahan yang sebenarnya adalah ajakan perang itu sendiri.

"Cacing tanah, akan ku pastikan kau akan mati ketika kembali berhadapan dengan keagunganku sekali lagi. Saat itu, aku takkan memberikan ampunan lagi kepadamu atas kelancangan yang kau berikan padaku!"

Archer kemudian menatap ke arah Naruto, di selingi oleh seringai yang cukup lebar sebelum menghilang dalam partikel emas dengan meninggalkan suara yang menggema.

"Dan kau, pemuda pirang. Ini kedua kalinya aku akan mengampunimu karena telah berani menampakan wajah mu di hadapanku lagi. Akan ku pastikan untuk membunuhmu terlebih dahulu di pertemuan selanjutnya!"

Arthuria ingin membalas ucapan itu. Bagi seorang roh heroik dengan kehormatan tinggi sepertinya. Tentu itu akan menjadi penghinaan yang terburuk ketika masternya di cibir seperti itu.

Namun, ketika Arhuria akan melakukannya, Naruto dengan cepat menahan bahu Arthuria dan menggeleng kecil. Tetapi, sebelum partikel emas itu benar-benar hilang di tiup sang angin, Naruto menyambut undangan perang dari Archer dengan suara lantang.

"Baiklah, Raja Pahlawan! Aku Uzumaki Naruto, akan menunggu kedatanganmu itu ... Raja yang nakal!"

Dan dengan kalimat itu, semua pasang mata menatap heran dengan keberaniannya mengatakan hal barusan. Tentu, karena pada umumnya, hanya master bodoh yang menantang atau menerima tantangan bertarung melawan roh heroik.

Ah, tidak. Sejujurnya bagi beberapa servant di sana, itu malah hal yang sedikit menarik untuk di perhatikan. Lagipula, aura yang di keluarkan Naruto sudah cukup membuat Lancer dan Iskandar merasa tertantang. Berbeda dengan roh heroik berjubah hitam berbandana, yang hanya memandang dengan diam dengan warna bola mata merah darah dengan tiga tomoe yang sama sekali tidak Naruto sadari karena sedikit sibuk dengan Arthuria yang memarahinya.

"Bodoh sekali. Master, kau seharusnya tidak menahanku tadi, aku ingin menebas mulut kotornya itu menggunakan pedangku. Tapi kau malah menahanku dan menantangnya, benar-benar bodoh." Arthuria mencibir Naruto di sampingnya dengan memalingkan wajahnya.

Sedangkan Naruto hanya berkeringat dingin dengan sedikit senyum yang di paksakan.

"Ah, maafkan aku, Saber."

Iskandar yang paling tertarik dengan Naruto menghampiri pria pirang itu dan memanggilnya dengan suara berat miliknya.

"Hei, nak ... Ah, maksudku Naruto, siapa sebenarnya orang itu tadi?" tanya Iskandar dengan wajah penasaran. Sesekali jemari tangan besarnya memainkan sedikit jenggot yang menggantung di dagu.

"Dia? Maksudmu, dia yang mana?" Naruto bertanya balik, yah karena pertanyaan yang di berikan oleh Iskandar sedikit klise. Jadi, dia tidak tahu siapa yang di bicarakan oleh Iskandar.

Iskandar menghela napas. Meskipun memiliki aura yang kuat dan dengan tampang yang menyakinkan. Naruto cukup LOLA [ Loading Lambat ] menurutnya. Bahkan pria pirang itu tidak menyadari bahwa yang Iskandar maksudkan adalah Roh Heroik yang menantangnya tadi, maksudnya adalah Archer.

"Maksudnya dia tadi! Dia yang mengaku sebagai Raja yang memerintah dunia dengan keangkuhannya. Jika aku berpendapat, aku ingin segera menampar wajah sombongnya! Dia benar-benar pria brengsek yang kuat."

Setiap patah kata yang dikatakan oleh Iskandar membuat Naruto sedikit berkeringat dingin. Benar menurutnya, Iskandar adalah orang dengan tingkat keberanian yang tinggi. Bahkan, jika Archer seandainya menargetkan Iskandar itu sendiri, tak peduli seberapa kuat Archer, Iskandar akan tetap melawannya.

Sungguh menakjubkan. Ternyata, rumor mengenai Iskandar sang penakhluk yang pemberani itu tidaklah bohong. Bahkan Naruto bisa melihat dengan jelas bagaimana kilatan keberanian terpercik di dalam bola mata Iskandar.

"Baiklah ... Aku dan Saber melihatnya melawan Assassins kemarin malam, dan setelah menyadari dengan sifat angkuh itu, senjata dengan jumlah tak terbatas dan juga tubuh yang di balut armor emas itu ... Ini mengkonfirmasi kecurigaanku sebelumnya, karena hanya ada satu pahlawan di dunia ini yang memiliki seluruh harta duniawi."

Semua terkejut ketika menyadari ke arah mana hal yang Naruto bicarakan. Semua itu mengacu pada legenda tertua di dunia, yakni tentang legenda yang tertulis pada puisi pertama yang pernah di temukan oleh para arkeolog.

"Ma-maksudmu, dia adalah ..." Ucap Arthuria terbata, dia sungguh tak percaya akan melawan roh heroik legendaris yang di juluki True Archer tersebut.

"Dia adalah Gilgamesh. Raja Pahlawan sekaligus salah satu roh heroik terkuat dalam perang ini."

Bukan Naruto yang menyambut, melainkan servant berjubah hitam dengan bandana yang sudah bersiap mengangkat tubuh Irisviel. Dia menatap Naruto dengan mata merahnya, sedangkan Naruto langsung terkejut ketika melihat mata itu.

"Hei kau! Siapa sebenarnya kau?" tanya Naruto dengan terkejut. Sedangkan pertanyaannya itu sendiri hanya di balas dengan seringai tipis di balik masker hitam sebelum roh heroik tersebut melompat tinggi meninggalkan semua yang menatap penasaran.

Sedangkan Iskandar mencoba meredakan keterkejutannya akan Gilgamesh dan rasa penasaran dengan Naruto kini memainkan jenggotnya dengan bernapas berat.

"Ah, nak. Apa kau kenal dia yang baru saja pergi itu?" tanya Iskandar yang melihat tatapan nostalgia dari Naruto. Dan, dari tatapan itu Iskandar tahu betul bahwa di masa lalu Naruto kemungkinan besar mengetahui atau mengenalinya.

"Tidak, aku tidak mengenalnya sama sekali. Tetapi aku mengenali mata itu. Itu adalah mata yang akan menghancurkan siapa saja yang melihatnya." Tegas Naruto yang membuat Waver meneguk ludah pahit.

Dan, ketika Arthuria yang juga mengenali mata itu hendak membalas ucapan Naruto. Dia di kejutkan dengan Berserker yang tiba-tiba berlari ke arahnya dengan kuat. Tak lupa sebuah tiang lampu jalan ksatria hitam itu ambil guna menjadi senjatanya.

Mata yang bersinar di celah helm berkeliaran di ruang kosong, setelah kehilangan target sebelumnya, Archer ... Lalu, menemukan target baru, mata itu menyala lagi.

Ditatap oleh mata yang mencelupkan warna kebencian, Saber merasakan hawa dingin meluap-luap di tulang punggungnya.

"Urhhh!"

Suara itu lebih mirip dikatakan seperti air yang mendidih. Layaknya kutukan, itu adalah erangan penuh kejahatan yang hampir tidak menyerupai ucapan manusia.

Ini adalah suara Berserker, dan ini adalah pertama kalinya semua orang mendengar suara itu.

"Arrr ... Urrrrghhh!"

Seperti kutukan dengan bentuk manusia, konotasi dari niat membunuh yang luar biasa, ksatria hitam berniat menyerang Arthuria menggunakan tiang lampu jalan yang ia cabut.

Naruto yang melihat itu menghela napas sejenak, sebelum mengeluarkan sebuah gulungan kertas dan maju di depan Arthuria dengan jarak sekitar tiga langkah.

Waver terkejut dengan tindakan yang ia anggap gila itu. Pikirnya, apa Naruto hanya cari mati saja? Karena baru saja dia melihat bagaimana seimbangnya ksatria hitam tadi saat bertanding melawan Archer, Gilgamesh.

Dan dengan berpatokan pada kata [ Seorang Master tak akan pernah bisa bertarung melawan servant ], Waver meneriaki Naruto dari atas kereta yang ia tunggangi.

"Bodoh! Apa kau ingin bunuh diri!?"

Namun Naruto hanya tersenyum tipis dan meminta Arthuria yang akan membalas teriakan dari Waver. Sedangkan Lancer dan Iskandar menatap tertarik apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Nak, ini adalah satu hal yang tidak kau ketahui dari Masterku, cukup duduk manis dan perhatikan bagaimana murid seorang Kaleidoscope bertarung."

"A-apa! Kaleidoscope!" pekik Waver terkejut. Jujur, fakta ini sungguh sangatlah mengejutkan sehingga membuat Waver merasa ingin mati saja.

Di balik kegelapan yang menyembunyikan rupanya. Kayneth menjadi orang pertama yang terkejut mendengar fakta tersebut. Dia menggertakan giginya, dan memerintahkan Lancer untuk menyerang Naruto.

Namun, Arthuria yang menyadari gerak-gerik dari Lancer langsung dengan cepat menghunuskan pedang tak terlihatnya ke arah Lancer dan menangkis serangan itu dengan cukup mudah.

Sedangkan Naruto, dengan sebilah pedang menyerupai katana, namun memiliki bentuk panjang yang lurus dari gagang sampai ujung bilahnya.

Dia menyambut serangan Berserker dengan pedang terhunus kedepan. Mata menyala dari Berserker di balas dengan senyum haus darah dari Naruto.

"Perkenalkan, ini adalah pedang yang akan mencabut nyawamu dengan hanya melihat bilahnya. Pedang yang di wariskan oleh guru keduaku, ini adalah Kusanagi no Tsurugi. Biar ku tunjukan, bagaimana keagungan pedang sejati!"

Pedang Kusanagi merupakan sebuah pedang nyata yang di selimuti dengan banyak legenda. Pedang ini termasuk pedang yang di keramatkan dan merupakan salah satu dari tiga Tanda Kebesaran Kekaisaran Jepang yang di wariskan secara turun temurun kepada kaisar Jepang.

Terdiri atas tiga benda yaitu pedang Kusanagi yang melambangkan keberanian, cermin Yata no Kagami yang melambangkan kebijaksanaan, dan permata Yasakani no Magatama yang melambangkan kemurahan hati.

Pedang Kusanagi di anggap merupakan pedang pusaka yang di berikan oleh dewa kepada keturunannya. Pedang ini merupakan benda yang sangat spesial karena melambangkan kedewaan kaisar dan hanya di tunjukan kepada kaisar Jepang dan pendeta khusus saat penobatan kaisar. Sehingga sejatinya tidak ada dokumentasinya resmi untuk umum.

Menurut legenda pedang ini di temukan di dalam tubuh Yamata no Orochi yaitu ular berkepala delapan setelah di kalahkan oleh Susanoo sang dewa laut dan badai yang kemudian memberikan kepada adiknya Amaterasu sang dewi matahari.

Namun, apakah pedang Kusanagi milik Naruto sama dengan yang ada di legenda?

Jawabannya, tidak!

Ini adalah senjata yang menjadi kebanggaan dari Naruto itu sendiri. Pedang yang menjadi harga diri dari Naruto setelah menghentikan pertempuran antara dua saudara kandung saat masih di dunianya dahulu.

And Cut...

A/N:

Ya-hallo, senpai. Maaf atas keterlambatannya oke. Saya hanyalah author yang sering kelupaan sama ide saya, makanya updatenya kadang lama, kadang cepat ehehehe.

Maa, sebelumnya ada beberapa hal yang menarik bagi saya di kolom review. Ah, terima kasih atas antusiasme dari RiesA AfieLa - senpai. Benar yang senpai katakan, karena tidak mungkin servant itu adalah Sasuke ataupun Kakashi. Sejujurnya, memang bukan lho. Saya belum pernah mengatakan kalau Kakashi dan Sasuke mati kan? Nah di sini lah titik terangnya, itu bukanlah Sasuke atau Kakashi, namun sesuatu yang lain.

Dan, yah fakta mengenai servant itu akan sedikit demi sedikit terungkap selama berjalannya cerita.

Saya menikmati mengetik fic ini, maaf jika kurang memuaskan. Hanya saja saya ingin memberi tahu, saya akan berusaha menyelesaikan fic ini sebelum UNBK tiba. Ugh, sakit heeh. Soalnya saya sudah kelas tiga SMA, banyak yang saya kerjakan sekarang.

Maa, thanks untuk fav, foll, and rev nya. Semoga semakin bertambah ehehehe.

Thanks, Arigatou, Xie xie, Mercy dan Terima kasih.

Mordred, Out..