Keitai Denwa (Telepon Genggam)
Story By Chimunk-
Disclaimer : All Character Naruto punya
Masashi Kishimoto
Warning : AU, Typo, OOC dll.
Repost Event NHFD2020 in Wattpad
Happy Reading
Pria berambut pirang itu tidak pernah sebahagia ini melihat pujaan hatinya sangat dekat dengannya. Naruto saat ini berada di taman menikmati waktu memasuki senja di temani seorang gadis di sampingnya. Mereka saling mengenal? Tidak. Lebih tepatnya hanya Naruto yang mengenal sementara gadis itu? Mungkin tidak tahu. Meski begitu hal seperti ini saja membuat hati pemuda pirang di penuhi kebahagiaan.
Naruto menikmati mimik wajah seriusnya ketika berfikir atau ketika bibir gadis itu meminum teh yang di minumnya. Ia ingin mencicipi bibir itu bagaimana rasanya? Apakah semanis warna merah merekah itu.
Pandangan mata mereka bertemu secara tidak sengaja membuat Naruto malu seketika. Astaga dari tadi ia hanya melihat objek fantasi yang di inginkannya. Merasa ketauan di perhatikan Naruto membuang pandangannya dan berpura-pura menulis buku note yang di pegangnya.
Naruto melirik gadis itu lagi, setelah merasa aman tidak di perhatikan lagi. Naruto membuang nafasnya lega. Ia seperti stalker yang handal bukan? Tidak sekali Naruto memerhatikannya beberapa hari ini ia sering mencuri informasi seorang gadis yang ada di sampingnya. Gadis itu bernama Hyuuga Hinata dari namanya saja sudah cantik. Mereka menempuh pendidikan di universitas yang sama tetapi berbeda jurusan. Hinata mengambil Design sementara dirinya mengambil teknisi. Gedung jurusan mereka pun berjauhan tapi hal itu tidak membuat dirinya menyerah, bukan?
Baiklah, sekarang Naruto harus menjalankan rencananya. Sebuah rencana yang sudah ia pikirkan untuk berkenalan dengan Hyuuga Hinata.
Hinata menaikkan lengannya keatas sambil merenggangkan pinggangnya, merilekskan badannya yang kaku. Hinata memperhatikan kembali tugas gambar designnya yang ia kerjakan 3 jam lalu sambil menghabiskan minuman teh favoritnya.
Hinata memperhatikan sekitar taman yang sudah mulai sepi. Melihat orang-orang berlalu pulang kerumah masing-masing, dan berfikir Hinata juga harus segera pulang.
Sambil membereskan barang-barang ke dalam tas tepat di sampingnya, Mata amysht itu melihat benda persegi panjang yang bukan miliknya.
Sebuah ponsel genggam? Milik siapa ini?
Belum lama ini Hinata ingat ada pemuda pirang duduk di sebelahnya.
Apakah ponsel ini milik pemuda itu tertinggal di sini?
Hinata melihat sekitar untuk meminta bantuan mengembalikan ponsel yang tertinggal. Tapi karena tidak melihat orang satu pun disana ia harus melakukannya sendiri. Apakah harus ke kantor polisi? Pemikiran yang masuk di akal kalau begitu dirinya harus ke kantor polisi terdekat saja.
Ddrrtt...
Ddrrttt...
"Kak Neji?"
...
"Iya, aku dalam perjalanan pulang kok"
...
"Tidak, tidak aku akan pulang secepatnya"
...
"Baiklah"
PIP
Hinata mematikan ponselnya. Tadi itu kakaknya menelpon meminta dirinya pulang lebih cepat untuk menyiapkan makan malam dan menyambut ayah dan ibunya pulang dari bulan madu yang entah kesekian kalinya. Di dalam otaknya sedang berfikir keras untuk ke kantor polisi lebih cepat sampai dan tiba dirumahnya.
Merasa kesal dan bingung karena tidak tahu harus kemana ia langsung pulang kerumah saja. Soal pemilik ponsel ini ia akan pikirkan lagi nanti.
Tubuhnya menjadi rileks dan segar setelah keluar dari kamar mandi. Baju piyama berwarna biru polos sudah melekat dalam tubuhnya. Setelah berbagai macam aktifitas yang ia jalani hari ini, Sekarang adalah waktunya untuk mengistirahatkan dirinya. Hinata berjalan pelan ke kasur sambil mengeringkan rambut panjangnya. Setelah rambutnya mengering ia sudah sangat siap untuk tidur sebelum...
"I can't stay silent
Though they wanna keep me quiet
And I tremble when they try it
All I know is I won't go speechless"
Suara ponsel berbunyi. Rasanya ia tidak menderingkan nada ponselnya saat ini, karena Hinata mengubahnya menjadi mode getar. Hinata bangkit cepat setelah ingatan tadi sore muncul permukaan. ponsel yang ia temukan itu ada di dalam tasnya.
Ketemu.
Ternyata memang benar ponsel ini yang berbunyi. apakah pemiliknya sedang mencarinya?
"Hallo?"
"Hei, bisakah kau memberikan hatimu padaku?"
Hah? apa katanya tadi?
"Oohh, maaf maksudku ponselku...benar ponselku yang ada padamu"
"jadi anda pemilik ponsel ini, benar?" sambung Hinata
"iya begitu lha, perkenalkan namaku Uzumaki Naruto. dan aku pasti sedang berbicara dengan seorang putri yang sangat cantik."
Parayu Ulung, maki Hinata dalam hati kata yang tepat untuk pemuda di sebrang telepon ini. Tidak bisakah orang ini menelpon besok saja, ia sudah sangat lelah.
"Maaf tuan, Teleponnya akan ku tutup" Mood Hinata tiba-tiba tidak bagus menerima kata-kata manis dari orang asing. Tapi kata-kata yang tertuju untuknya bisa membuat berdebar juga.
"Tunggu, tunggu dulu. baik, baik aku minta maaf karena bertindak berlebihan tapi ponsel itu saat ini sangat berarti untuk-ku. kau tau data-data penting tugas kuliah ku seluruhnya ada di dalam sana" Naruto mengucapkannya dengan nada memelas dan memohon.
Hinata berfikir apakah mereka kuliah universitas yang sama?
"Baiklah tapi tidak ada rayuan" Syarat Hinata.
"oke" Well, sungguh Naruto tidak menjamin akan berhenti merayunya.
hehehehe...
"Kalau begitu, perkenalkan namaku Hyuuga Hinata" ucap Hinata memperkenalkan diri.
"Salam kenal Hinata. Apakah bisa kita bertemu berdua saja?" Hatinya bersorak Hinata mau memperkenalkan dirinya.
"eh, ya untuk mengembalikan ponselmu kan?"
"ya, bagaimana kalau besok?"
besok? Hinata yakin tidak bisa berjanji mengingat besok ia harus mempresentasikan tugas design gambar yang di buatnya tadi.
"bagaimana kalau lusa?" usul Hinata
"baiklah" ucap Naruto setuju
Setelah mereka membuat janjian bertemunya kembali di sebuah cafe dekat kampus. Hinata mengakhri percakapannya karena ia sudah lelah.
"Baiklah kalau begitu, Selamat malam" ucap Hinata setengah mengantuk.
"Jangankan malam ini, Malam-malam yang berikutnya saja aku masih akan tetap menunggu dirimu hadir menjadi milikku."
"Mimpi indah, Hinata-hime"
Panggilan terputus
Hinata yang mendengar tecengang, pemuda ini mencuri kesempatan ketika pembicaraan selesai. Tapi perkataan selamat malam untuknya mampu mendebarkan hatinya.
Hinata memejamkan matanya di temani warna merah merona di pipinya.
Naruto mencoret tanggal 11 di atas kalendernya ia buatkan hati kalau hari itu seolah hari spesial. 2 hari lagi mereka bertemu kembali.
Rencananya sukses. Naruto hampir berguling sana kemari dan melakukan atraksi lainnya saking gembiranya.
Oh ya, ini masih permulaan sayangku. Karena sesungguhnya kau harus menjadi milikku.
.
.
.
.
.
FIN!!
Hallo, sebenernya ini fic repost'tan NHFD2020 kemarin yang ada di akun dunia orange. Saya harap kalian bersedia membacanya :)
btw, ada sedikit saya revisi disini. hehehehe
Salam Hangat NaruHina Lover's
Sampai jumpa lagi~~