.
.
.
I'm In Trouble
Disclaimer :
Naruto by Masashi Kishimoto
5-toubun no Hanayome by Negi Haruba
Pair : ?
Rate : T
Mark :
"Naruto." : Berbicara
Naruto : PoV Start
Naruto : Efek suara (Sfx)
'Naruto.' : Pikiran atau Batin
["Naruto."] : Berbicara melalui pesan atau panggilan telepon
Naruto : Perubahan scene atau tempat
Genre : School, Drama, Family, Hurt/Comfort, Romance, Tragedy
Warning : Semi-Canon, Alternate Universe, Alternate Fact & Reality, Original & Other Character, dan Out of Character.
.
.
SMA Asahiyama, tempat di mana anak-anak belajar bersekolah dengan tujuan untuk menuntut ilmu. Di salah satu kelas 2, terlihat seorang laki-laki yang tampan dengan rambut blonde spiky dan whisker alami pada kedua pipinya. Ia sedang duduk di salah satu bangku yang ada di bagian tengah kelas yang ditempatinya. Saat ini, ia sedang membuat catatan pada buku miliknya walaupun sudah ada guru yang sedang mengajar di kelasnya.
"Uzumaki Naruto …."
Merasa namanya disebut, ia spontan menjawab.
"Iya, Sensei … ada apa?"
"Tolong kerjakan soal di depan, sekarang juga."
Mendengar perintah itu, membuat Naruto berdiri dari tempat duduknya. Ia kemudian berjalan dengan santai ke depan kelasnya, lalu mengerjakan soal yang ada di papan tulis dengan menggunakan kapur yang di sediakan. Setelah selesai, ia langsung menghadap gurunya itu.
"Sudah selesai, Sensei. Apa lagi yang bisa kubantu?"
Sang guru tidak menjawab, saat ini guru itu berfokus pada jawaban yang Naruto tulis. Setelah beberapa detik dan merasa guru itu sudah cukup mengkoreksi jawabannya. Guru itu mengambil beberapa kertas di mejanya, lalu memberikannya kepada Naruto.
"Jawabanmu sudah benar … dan ini transkrip nilai dan beberapa kertas hasil ujianmu yang sudah digabungkan semuanya. Guru-guru yang lain menitipkannya padaku untuk diserahkan kepadamu."
Naruto yang mendengar itu tersenyum sebagai respon, dan ia menerima transkrip nilai miliknya. Lalu, ia melakukan ojigi, "Arigatou, Sensei."
"Douitashimashite, Uzumaki-kun."
Setelah itu, Naruto kembali duduk di bangkunya. Sementara sang guru melanjutkan pengajarannya. Naruto yang penasaran dengan nilainya langsung melihat transkrip nilai beserta dengan hasil ujian miliknya itu. Ia melihat beberapa nilainya sempurna, mayoritas dengan nilai 100 tanpa ada perubahan nilai. Melihat itu membuat dirinya tersenyum senang.
.
Naruto PoV on
Perkenalkan namaku Uzumaki Naruto, umurku 17 tahun. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku tidak punya ayah dan ibu, mereka sudah lama meninggal karena kecelakaan. Itu terjadi saat diriku masih berumur 10 tahun. Untuk sekarang, aku hanya memiliki satu adik perempuan. Namanya adalah Namikaze Naruko, yang saat ini berumur 12 tahun. Jika kalian bertanya siapa yang mengurusku dan Naruko, yang mengurusku adalah Hatake Kakashi. Seorang murid ayah yang menganggap ayah sebagai kakaknya sendiri.
Aku seseorang yang penyendiri dan anti-sosialisasi. Aku menyukai belajar, ramen, dan tentunya menjahili Naruko. Ketidaksukaanku adalah pelajaran olahraga. Bukan bermaksud membenci, tapi dikarenakan kondisi tubuhku yang membuatku tidak bisa melakukan itu.
Aku memiliki penyakit dalam diriku, yaitu kanker paru-paru stadium 4A. Tidak banyak yang mengetahui hal ini. Hanya diriku, Kakashi-nii, dan salah satu dokter kenalan ayah bernama Maruo Nakano. Mungkin hanya itu dulu yang bisa kuceritakan untuk saat ini. Tapi yang pasti, kalian akan mengetahui kisahku ini nantinya.
Naruto PoV end
.
Normal PoV on
KRINGGGGG!
Bel tanda istirahat berbunyi dengan kencang. Naruto yang mengetahui sudah waktunya istirahat mulai bersiap-siap untuk pergi meninggalkan kelasnya. Ia juga membawa dompet, handphone, kertas-kertas nilai miliknya beserta dengan sebuah memo berukuran kecil yang berisi banyak catatan mengenai pelajaran yang sudah ia pelajari.
Semuanya ia masukan ke dalam saku celananya, kecuali buku kecil miliknya yang ia masukkan ke saku blazernya. Tidak lupa, ia juga sudah melipat kertas hasil ujiannya sebelum dimasukkan ke saku celana yang ia gunakan. Setelah itu, ia pergi ke cafeteria yang tersedia di sekolahnya itu.
Sesampainya di sana, ia pergi ke kasir untuk memesan makanan. Pertama-tama, ia mengambil sebuah nampan kayu yang sudah disediakan agar ia mudah untuk membawa makanan miliknya ke meja makan. Lalu, nampan itu diletakkan di meja kasir untuk mempermudah dirinya ataupun pihak cafeteria dalam memberikan pelayanan. Tidak lupa, dirinya juga mengambil sebuah air mineral yang disajikan dalam bentuk botol berukuran sedang yang juga disediakan di kasir itu.
Kemudian, ia mengeluarkan kertas ujian miliknya yang masih dalam keadaan terlipat, dan menaruhnya di nampan itu tanpa ada niatan membuka ataupun melebarkannya. Naruto berniat untuk melihat hasil ujiannya itu bersamaan dengan makan siangnya, itu ia lakukan dengan tujuan mempermudah dirinya. Bukan dirinya bermaksud sombong atau memamerkan nilainya. Hanya saja, cafeteria ini sudah hampir penuh oleh siswa-siswi yang sedang menikmati makan siang mereka. Ia juga harus berpikir lebih cepat dalam menemukan meja yang kosong untuk dirinya sendiri.
"Obaa-san, aku pesan ramen dengan nasi sebagai tambahan seperti biasa."
"Baik, Uzumaki-kun. Tolong tunggu sebentar ya …."
Beberapa saat kemudian, Naruto sudah menerima makanan yang sudah ia pesan. Ia kemudian membayarnya, dan mulai mengambil nampan yang sudah diisi dengan makanan yang ia pesan beserta dengan nilai-nilai miliknya. Ia mulai beranjak pergi dari kasir itu, dan berjalan mencari tempat duduk yang biasa ia gunakan.
Selama ia berjalan ke arah tempat yang biasa ia gunakan untuk makan siang, ia bisa mendengar beberapa siswa-siswi membicarakan tentang dirinya.
"Lihat itu … Uzumaki-kun hari ini sendirian lagi," ujar salah satu seorang siswi.
"Biarkan saja, lagipula ia memang tidak mempunyai teman."
Naruto yang mendengar itu hanya cuek saja, dan tetap berjalan dengan santai menuju meja yang ia inginkan. Meja yang biasa ia gunakan adalah meja makan dengan dua pasang kursi yang berada tepat di sebelah sebuah dinding yang membatasi dua meja di sebelahnya. Ketika sampai di sana, ia langsung meletakkan nampan miliknya di meja cafeteria itu secara perlahan.
TRAKK!
Tanpa diduga-duga, ada orang lain yang juga meletakkan nampan berisi makanan di meja cafeteria yang bahkan belum sempat Naruto duduki bangkunya. Karena aksi yang tiba-tiba dari orang itu, membuat nampan mereka sedikit bersenggolan.
"Huh …," gumam Naruto keheranan.
"Eh …."
.
.
To Be Continued
.
.
Notes : Fic ini terinspirasi oleh beberapa fanfic tertentu dengan crossover Naruto x Quintessential Quintuplets. Hmm, ini project kedua gua dengan tipe fic yang multichapter. Gua bikin alurnya semi-canon tapi dengan banyak perubahan. Stay tune aja ye.
Next, gue gak bisa ngejawab review kalian satu per satu karena terlalu malas. Gua minimal baca review dari kalian, dan maksimal berakhir dengan baca PM dari reader or whoever else. Next. Jika fic ini diplagiat oleh oknum sampah yang bertanggung jawab + tidak mendapat perizinan dari gua. Tolong bantu report / PM ke gua. Biar gua tinggal ikutan jadi tim report. Sebagai catatan, gua hanya memiliki akun FFN. Tidak ada yang di luar platform yang gua sebutkan.
Lagi dan lagi, gue ingin mempromosikan sesuatu di sini. Gue telah bergabung dengan sebuah Group Chat WhatsApp yang bernama Fanfic Community Indonesia, yang berisikan banyak author dan reader fanfiksi, bahkan platform lain. Di grup tersebut terdapat cukup banyak author senior, ataupun author baru seperti gue. Kepada siapapun yang berminat untuk bergabung, silahkan PM gue baik melalui web, ataupun aplikasi. Join with us! Feel like home! Let's move together!
Sepertinya hanya itu saja pesan gue kepada kalian. Sampai jumpa lagi. Jaa na!
FCI. Cursed-Eternal Out