Genre:Romance, Drama
Warning: Gaje banget, aneh,OOC
Pair: NaruSaku, NaruHina,SasoKari
Don't like, don't read. My first fic dont flame please!
Konichiwa… I made this story for my senior in my school, which is helping me to find a good name. maaf ya kalo ceritanya gajeee..hehehe
Just enjoy it guys !, kalo gak suka jangan baca! -_-"
'Apakah tersampaikan?'
"Oi Sakura-chan" panggil seorang perempuan berambut blonde panjang , miliki kornea violet.
Perempuan yang memiliki nama Sakura itu pun mencari sumber suaranya. Setelah ia menemukannya ia hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum anggun.
"Hem..Ino-chan..nani?" kata Sakura saat sang perempuan berambut blonde itu mendekat
"Nandemonai….aku hanya memanggilmu" kata Ino sambil memegang punggung Sakura.
Sakura hanya menatap teman yang baru ia kenal salama 2 bulan dengan tatapan aneh.
"Oh.. iya kau sudah tau ketua OSIS yang baru?" Tanya Ino pada Sakura
"Pengganti Sasori-senpai?" Tanya sakura balik
"Hem.." kata Ino sambil mengangguk
"…" Sakura menggeleng
"Kalau begitu ikut aku.. akan kutunjukan dia…waktu SMP dia seorang berandal, tapi sekarang ia sangatlah gagah"
"Ino-chan..?"Tanya Sakura sambil berhenti mengikuti Ino
"Nani?" Tanya Ino
"Tak ada yang bisa menggantikan Sasori-senpai dihatiku" kata sakura menundukan kepalanya
"Sakura-chan.." kata Ino mentap Sakura. Ino meraih tangan Sakura. Sakura mengankat kepalanya sehingga matanya menatap mata Ino.
"Sakura-chan…aku hanya bilang kalau dia itu gagah bukannya dia harus mengganti posisi Sasori-senpai di hati-mu ".
" Hem.." kata sakkura sambil mengangguk .
Tiba-tiba segerombolan siswa melewati sambil mengacuhkan siswi tercantik di 'Konoha High School'.
"Ku kira itu fans –mu Sakura" kata Ino sambil memegang pundak Sakura
"Kyaa…Naruto-senpai kau gagah sekali " kata seorang siswi
"Naruto-senpai?" gumam Ino. Sakura hanya melihata temannya itu dengan tatapan datar.
"Sakura-chan…dia…dia ketua OSIS yang baru itu, wah..sayang sekali kita tak bisa melihatnya" kata Ino kecewa
"Tenang saja aku sudah melihat rambutnya, kok ….lagipula dia itu kan ketua OSIS pasti bisa dengan mudah kita menemukannya" kata Sakura datar
"Baguslah" kata ino lega
Kriiiing… bell tanda pelajaran pun berbunyi
"Sakura-chan, ayo ke kelas"
"hem…maate ,Ino-chan" angguk sakura lalu mengejar ino yang telah meninggalkan dia sendirian.
'SAKURA POV'
'Naruto-senpai?' gumamku, saat Kakashi-sensei, berada di depan kelas menjelaskan proses menstruasi.
'Aku ingin segera melihat wajahnya'
"Haruno"
Aku terkejut, tanpa sengaja aku berdiri dari tempat dudukku. Kakashi-sensei matapku bosan
"Kau mendengarkanku?" tanya Kakashi-sensei.
"Hem.." kataku mengangguk
" Aku tahu kau pemenang di olimpiade biologi-matematika-fisika-bahasa inggris tingkat nasional tapi..kau harus menghargai seseorang yang berada di depan, mengerti?"
"Wakarimashita, sensei" kataku
"Baik anak-anak mari kita lajutkan" kata Kakashi-sensei sambil berbalik,tanpa menyuruhku duduk.
################################################################################################################
"SAKURA-CHAN" panggil Ino. Aku membuka mataku kedua mataku.
"Ino-chan.." panggilku lesu
"Pelajaran sudah selesai dari tadi, dan sejak kapan kau jadi anak pemalas?" Tanya Ino kesal
Aku mulai berpikir,
'Sejak kapan ya? Mungkin semenjak aku memenangkan olimpiade 4 mata pelajaran itu? atau setelah aku putus dengan Sasori-senpai?'
"Oh ya sebentar jam 5, kau tak takut orang tua-mu…" Ino berhenti bicara ia mentapku. Aku hanya menatapnya balik dengan tatapan kosong…tak bermakna….tak ada maksud dari semua ini
"Gomene…Sakura-chan. Aku…"kata-kata Ino terpotong karena melihat tubuhku yang bergetar. Aku mengingat kejadian itu, kedua orangtuaku tertabrak truk…di dapan hadapanku
Flash back: on
"Ottosan…..Okasan" teriakku
"Ayo Sakura, langkahkan kakimu, berjalanlah ke ottosan"
Aku melangkahkan kaki perlahan-lahan
"Wah…Sakura-chan pintar ya, baru 2 tahun sudah bisa berjalan" kata ibuku mendukungku
"Ot..to..san…oka…san" kataku sambil terus berjalan.
Ayah ibuku terus melangkah mundur, agar aku bisa berjalan lebih jauh. Ketika kedua orangtuaku berada di tengah jalan, Aku tersandung sebuah batu besar dan aku pun terjatuh di sisi jalan. Tiba-tiba sebuah truk besar cepat,datang . Kedua orangtuaku tak menyadari kedatangan truk tersebut. Saat mereka sadar mereka dengan segera menghindar, tetapi sayang, truk itu lebih cepat dari pada langkah mereka.
Darah kedua orangtuaku berceceran di jalan, dan ada beberapa tetes mengenai wajahku. Aku hanya bisa duduk dan melihat jasad mereka yang masih berada di bawah truk itu.
Flash back: off
Tubuhku makin bergetar. Ino mencoba menenangkan diriku, aku menolak. Aku berlari keluar kelas, aku terus berlari. Aku tak peduli tujuanku, aku hanya ingin melupakan ingatanku itu…
Bruuuk…..
'Aku menabrak seseorang'
Aku membuka mataku, yang setiap detiknya meneteskan air mata. Aku melihat lelaki memakai kacamata, memiliki kornea blue sapphire, rambutnya seperti buah duren, bisa dibilang begitulah, sedang berada dibawahku. Aku sedang duduk diatasnya
Mataku dan matanya saling menatap. Mataku terus mengeluarkan air mata. Matanya menatapku lembut hingga membuatku terasa nyaman
"Naruto-sama" teriak seorang siswi
"Tak apa…Ten ten…tolong kalian semua pergi ke ruang OSIS terlebih dahulu" katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kanannya
"Wakata" . Lalu mereka pergi meninggalkanku berdua dengan lelaki memejamkan mataku dengan mengeratkan tubuhnya ke tubuhku. Ia pun tak menolak. Perlahan aku tertidur dipelukannya.
########################################################################################################################
Aku membuka mataku, sedikit susah karena aku tertidur saat aku menangis. Aku sudah berada di ruamahku. Aku terkejut, dan aku langsung bangun dari posisiku.
"Oh..akhirnya kau bangun juga" kata seseorang, aku tak mengenal suaranya
"AKH…KAU" kataku terkejut.
"Hehehe" katanya sambil menyengir
" Apa yang kau lakukan disini?"
"Namaku Uzumaki Naruto bukan kau" katanya sedikit kesal sambil membetulkan kacamatanya yang melorot
"Na…ru…to…?" kataku bingung
"Hem..akh sudah jam 11, aku harus pulang" katanya sambil melihata jam tangannya
"Baiklah.."kataku pelan
"Temanmu bilang kau belum makan apapun, jadi aku membuatkanmu sop miso, nikmatilah. keluargaku bilang sop miso buatanku enak sekali" katanya sambil menyengir
"Hem.."kataku sambil mengangguk pelan
"Kalau begitu aku tinggal dulu ya, Haruno"
"Tunggu..!"
"Nani?"
"Darimana kau tahu namaku?"
"Hei…kau itu terknal,tau. Gadis jenius, cantik pula, sudah ya "
Setelah Naruto-senpai pergi.. aku meras kesepian...juga aku merasa lega menangis di pelukannya. Sampai sekarang aku masih merasakan kehangatan tubuhnya, juga parfumnya yang membuatku saaaannngggaaat nyaman. aku berjalan menuju jendela apartemen kecilku. Aku masih melihat sesosok Naruto-senpai berlari sangat kencang.
"Hahaha…lucu sekali kenapa dia berlari seperti itu"
Tiba-tiba Naruto-senpai melihat ke arahku, tatapan matyanya membuat jantungku berdebar begitu cepat.
'Rasa ini, Rasa yang sudah lama tak kurasakan...aku beruntung bertemu denganmu, Naruto-senpai'
Esoknya…
"Sakura-chan" panggil Ino lesu
"Ino-chan?"
"Gomene.."
"iye…aku baik-baik saja"
"Haruno"
'Aku mengenal suara itu, dan Bau ini'
deg...deg...deg...deg...
Aku membalikkan setengah tubuhku
Deg...deg...deg...deg...
"Naruto-senpai" kataku setelah berbalik badan dan mendapati sesosok lelaki dengan rambut duren-nya.
Seperti biasa ia seperti gula, yang tak pernah lepas dari semut. Fans-nya selalu bersamanya. dan jantung terasa sedikit sakit, ketika aku melihat seorang siswi menggandeng tangan Naruto senpai.
Ketika melihat mataku, Naruto-senpai berusaha melepas tangan siswi tersebut. aku terkejut.
"Wah…itu nona Haruno, idola sekolah" sesaat aku mendengar kata-kata itu dari salah satu fans-nya
"iya-ya kalau dilihat mereka cocok" kata seorang siswa
"iya, yang satu ketua OSIS, yang satu orang jenius, cantik pula"
"tapi bukannya dia milik Sasori-senpai?" kata seorang siswa
aku terkejut mendengar itu, lalu aku menatap siswa itu dengan death glare. siswa tersebut pun sadar dan menjauh
"Sudah putus..kok" kata seorang siswi
aku mengubah sasaran-ku ke arah siswi itu
"Hei..." sapa Naruto-senpai menghancurkan tatapan death glare terbaik-ku
"Kau sudah baikan?" Tanyanya
"Hem..arigato senpai"
"Take it easy"
"Hem..I understand that"
"Naruto-kun" panggil seorang siswi
"Hinata.." katanya sambil melihat kearah gadis manis, memiliki rambut indigo bewarna gelap, dan juga ia memiliki kornea yang indah.
Lalu Naruto-senpai bicara dengan Hinata-senpai dan pergi meninggalkanku. Aku hanya diam.
'Lagi-lagi aku merasakan kesepian ditinggalkan Naruto-senpai. apa yang salah denganku?'
Tiba-tiba Naruto-senpai kembali dan berkata
"J..Jane"sambil mengeluarkan cengiran khasnya. Mukaku memerah, dan hanya bisa tersenyum untuk membalas cengirannya.
deg..deg..deg...deg
Aku melihat sesosok Naruto-senpai menghilang.
'Aku akan kesepian lagi!'
TBC