~Another World~

Prolog

.

.

Tsuna dan kawan-kawannya di kirim ke dunia pararel karena salah satu musuh terbesar Vongola, Pemimpin Estrano Famiglia kabur ke dalam dunia pararel. Betapa kagetnya Tsuna saat mengetahui bahwa di dunia pararel itu dia mempunyai kakak yang tidak mungkin dia miliki. Semakin Tsuna menyelidiki ternyata semakin dalam Misteri itu.

.

.

Di dalam ruangan itu hanya ada beberapa orang terpilih, Arcoballeno, para mekanik , pengatur strategis terbaik vongola, guardian Vongola Decimo dan Decimo itu sendiri. Atmosphere ruangan itu sendiri dari awal sudah menjadi berat dan akan semakin menjadi berat lagi.

Tidak ada yang berani yang memecahkan keheningan itu sendiri, Tidak ada satupun.

Setelah beberapa menit seorang pria dewasa dengan topi fedora menyandarkan tubuhnya dan melirik ke arah Decimo ,"Tsuna, Kau tidak perlu melakukan itu. Kau tahu bukan?" tanyanya serius.

Tsuna tidak menjawab pertanyaan orang itu, Dia tetap menundukan kepalanya dan berpikir keras akan masalah yang ia hadapi, "Tapi Reborn kalau aku tidak memperbaiki masalah ini, Akan terjadi ketidak normalan di dimensi itu dan mempengaruhi dimensi ini. Lagipula ini salahku orang itu bisa kabur"

Hitman itu hanya bisa mendecakan lidahnya karena kesal, "Aku tahu itu Tsuna, Tapi itu terlalu berbahaya untuk dilakukan dan bagaimana dengan Vongola saat kau pergi?"

Mendengar Reborn berkata seperti itu hanya bisa membuat Tsuna tertawa pelan,"Kenapa kau khawatir reborn? Bukankah kau yang mengajariku agar tidak mundur saat bahaya datang?" Tanyanya jahil.

"Dame-Tsuna, Aku memang mengajarkanmu seperti itu tapi kalau bahaya itu bisa dilewati tanpa harus berurusan kenapa tidak?" balasnya.

Lagi-lagi Tsuna tertawa "Kita tidak mungkin bisa melewati bahaya ini begitu saja, harus ada yang mengambil tindakan dan satu-satunya orang yang bisa mengambil tindakan tanpa mengorbankan nyawa siapapun adalah aku, Reborn"

Reborn tidak bisa menjawab apapun perkataan Tsuna . Atmosfer ruangan itu semakin berat.

Tsuna melirik ke arah para Guardiannya,"Aku tidak akan memaksa siapapun untuk ikut bersamaku. Aku bahkan mempunyai ide untuk pergi sendiri agar tidak membahayakan kalian tapi kalian pasti tidak menyukai ide itu"

Perkataan Tsuna hanya di balas dengan senyuman para guardiannya. "Saat Matahari terbenam kita akan pergi. Kalian yang ikut ke dalam dimensi itu bersiap-siaplah"

Tidak ada yang bertanya atau menentang keputusannya, Tsuna menghela nafasnya. "Bubar," Perintahnya dengan tenang. Bersamaan dengan perintahnya semua orang yang berada di ruangan itu keluar dan bersiap-siap.

Sudah 10 tahun sejak Tsuna memerintah Vongola, Dia sudah tidak malu atau merasa aneh saat memberikan perintah kepada orang lain. Saat semua orang sudah keluar dari ruangan itu,Tsuna bangkit dari kursinya tapi sayang tidak sengaja dia menginjak ujung mantel hitamnya.

GUBRAK!

"A..Auu" Bangkit dari tempat dia terjatuh Tsuna mengelus kepalanya yang sakit. Walaupun sudah 10 tahun menjadi pemimpin Vongola kadang sikap Dame-nya keluar. Untung saja selama ini dia bisa menutupinya dengan pura-pura pingsan karena kelelahan saat bersama orang luar.

"Ckckck.." Tsuna melihat ke arah suara itu berasal. "Kenapa aku tidak heran kau terjatuh lagi Dame-Tsuna?" ejeknya.

Tsuna hanya bisa mengerang saat mendengar suara itu, "Diam kau Reborn, Apa yang kau lakukan disini? Bukankah sudah kusuruh untuk pergi dari ruangan ini?"

"Apa? Dame-Tsuna memberiku perintah? Kau terlalu muda 10 tahun untuk melakukan hal itu"

"Reborn!"


"Baiklah, ada yang kalian tidak mengerti?" Tanya Souichi dengan tegas.

Yamamoto mengangkat tangannya terlebih dahulu, "Apakah ini akan sakit?"

"Seharusnya tidak, tapi kemungkinan akan efek samping cukup besar seperti sakit kepala, mual ataupun lemas tapi selain itu seharusnya tidak ada"

Gokudera menghela nafas senang karena tidak ada efek samping yang mengancam kehidupan mereka terutama Jyuudaimenya tercinta.

"Khu fu fu fu.. Apa kau takut hanya dengan hal seperti itu Hayato-kun?"

"Diam kau Nanas! Dan jangan panggil aku dengan nama Hayato! Kau membuatku merinding!"

"Sudah.. Sudah Hayato.. Kau tidak perlu semarah itu bukan? Lagipula Mukuro adalah teman bukan?"

"Diam kau Bassball maniak! Dan jangan ikut-ikutan memanggilku dengan nama Hayato atau ku bomb sampai hancur!"

"BERTARUNG SAMPAI EXTREME!"

"Diam atau kugigit sampai mati"

"Khu fu fu fu.. Kyoya-kun apa kau menantangku?"

"Kau mau bertarung Herbivora?"

"Mukuro-kun jangan bertengkar dengan Kyouya-san dan Hayato-san jangan hancurkan ruangan ini dengan bomb itu!"

"Ara ara Chrome-chan.. Apa kau takut Kyoya-kun akan kalah telak menghadapiku?"

"Kau tidak perlu mengurusi mereka lagi Chrome-nee , Mukuro-nii dan Kyoya-nii memang seperti itu dan Hayato-nii tidak mungkin benar-benar melempar bomb itu selama ada Tsuna-nii disini"

"Sapi bodoh! Kau menantangku hah?!"

"Tsuna-nii! Baka-Hayato membully ku!"

"Hayato.. Kenapa kau tidak bisa akur dengan Lambo?"

"Maafkan aku Jyuudaime!"

"Apakah ada pertanyaan lain?" Tanya Souichi memecahkan pembicaraan (Ancaman kematian yang dilontarkan para guardian satu sama lain?) para guardian dan Decimo itu sendiri, saat tidak ada yang bertanya dia hanya mengangguk "Apa kalian sudah siap?" Tanyanya lagi.

Saat menerima senyuman dari seluruh orang dia hanya bisa balik tersenyum kepada mereka.

"Penghitungan mundur dimulai!" Teriaknya kepada para bawahan.

"Tiga!"

"Khu fu fu fu .. Chrome jaga baik-baik sapi bodoh itu disini"

"Baik Mukuro-kun"

"Dua!"

"Hoi! Sapi bodoh! Jangan membuat keonaran selama kita pergi!"

"Baka-Hayato!"

"Apa?!"

"Satu!"

"Chrome.. Lambo.. Arcoballeno.. kupercayakan Vongola ini kepada kalian selama kami pergi"

"Mulai!"

Tiba-tiba cahaya putih mengelilingi Tsuna dan para guardiannya


Mata Tsuna terbuka perlahan-lahan, untuk membuka matanya saja perlu usaha yang sangat besar. Sedikit demi sedikit Tsuna bisa melihat sekitarnya.

Pertama kali yang dia lihat adalah langit-langit berwarna putih, lalu tempat tidur asing yang di selimuti seprai dan selimut putih, sebuah selang tipis dan panjang menyambungkan pergelangan tangannya dengan sebuah kantung cairan dan mesin-mesin yang berbunyi di sekitarnya.

Rumah sakit

Sepertinya mesin yang dibuat Spanner dan Gianni berhasil dengan sukses.

Kepala Tsuna terasa sangat berat seperti sedang berputar, apa yang terjadi dengan dirinya di dunia ini? Kenapa dia bisa sampai berakhir di rumah sakit?

Pintu tiba-tiba terbuka dan terlihat orang yang sudah lama dia tidak temui sedang membawa sebuah vas dengan bermacam-macam bunga di dalamnya. Orang itu melihat ke arah Tsuna dengan pandangan terkejut, matanya membesar dan tangannya bergetar hebat.

Prang!

Vas itu pecah di lantai, berserakan begitu saja tapi wanita itu tidak peduli dengan apa yang baru saja dia lakukan, "Ts.. Tsu-kun?" Tanyanya tidak percaya.

Sudah lama Tsuna tidak melihat wajah wanita itu. Terakhir kali saat dia melihanya, wajah wanita itu telah berubah menjadi pucat dan putih. Walaupun begitu wanita itu tetap cantik dengan gaun putih di dalam peti mati berwarna hitam yang di buatkan Tsuna khusus untuknya.

Dan sekarang melihatnya berada di depan Tsuna, Sehat dan bugar membuatnya ingin menangis. "Mama" Jawabnya dengan senyuman lemah di pipinya.

Wanita itu atau Nana, ibu dari Tsunayoshi Sawada segera menghampirinya dan memeluknya dengan erat, air mata mengalir deras di pipinya. "Tsu-kun.. Tsu-kun.. Tsu-kun" Nana mengulang-ngulang nama Tsuna seperti hidupnya bergantung akan hal itu.

"Apa ini bukan mimpi? Ini terlalu bagus untuk menjadi nyata. Oh, Tsu-kun maafkan Mama. Karena Mama kau tertabrak mobil itu. Maafkan Mama Tsu-kun"

Oh.. Jadi dirinya di dimensi ini mengorbakankan dirinya untuk kesehatan wanita ini. Tsuna tersenyum lagi. "Tidak apa-apa Mama," Katanya pelan. "Tapi sudah berapa lama aku tidak sadar?"

Nana melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya dengan saputangan yang di keluarkan dari kantong bajunya. "Kau sudah tidak sadar selama tiga bulan," Ceritanya sedih .

Tsuna mengangguk lemah, pantas saja Nana khawatir hingga seperti ini.

"Mama, papa serta kakakmu sangat mengkhawatirkanmu Tsu-kun" Sambungnya sambil mengelap sisa air mata di pipinya.

Jantung Tsuna berdetak kencang saat mendengar hal aneh yang baru saja Nana katakan. "Kakak?" Tanyanya bingung.

Nana mengerjapkan matanya, "Tsu-kun?" Tanyanya.

Tsuna mencari ingatan yang berhubungan dengan kakaknya di dunia ini tapi dia tidak menemukannya dan dia terlalu lemah untuk mengingatnya, "Apa aku mempunyai kakak?" Tanya Tsuna.

Muka Nana berubah pucat "Tsu-kun, Mama akan segera memanggil dokter. Kau tunggu disini" Terburu-buru, Nana segera berlari keluar kamar Tsuna.

Tsuna mengerutkan keningnya, Kalau dia benar-benar memiliki kakak kenapa tidak ada ingatan di kepalanya? Souichi bilang ingatan dari dunianya disini akan masuk ke dalam ingatannya. Ini benar-benar aneh. Apa dirinya benar-benar terkena Amnesia karena tabrakan itu?

Pintu ruangan itu terbuka lagi, tapi kali ini yang muncul dari balik pintu itu bukan Nana. Tapi seseorang yang seharusnya tidak mungkin ada di depan Tsuna bahkan seharusnya dia tidak ada di era ini.

Pria itu memandang Tsuna dengan tatapan seperti Nana melihatnya pertama kali bangun dari komanya dan memeluknya sama dengan cara Nana memelukanya. "Tsuuu-kunnn!" Teriaknya senang.

Pria itu memiliki rambut pirang melawan gravitasi seperti Tsuna, Mata berwarna oranye seperti langit di kala senja menatap Tsuna dengan lembut."Tsu-kun! Kau membuat kami sangat khawatir!"

Tidak! Pria itu seharusnya tidak ada disini! Mata Tsuna membesar saat melihat pria itu. Jantungnya semakin berdebar keras. Apa jangan-jangan salah satu ke tidak normalan di dunia ini yang Reborn katakan?

"Tsuna? Kau tidak apa-apa?" Tanyanya Khawatir.

Kenapa ada Vongola Primo disini?!

.

.

It's strange to be here.

The mystery never leaves you alone.

Behind your image, below your World, above your thoughts.

The silence of another World waits.


A/N :

Hahaha.. ini di buat waktu lagi stres belajar bahasa inggris.. kacau banget dah ah.. bukannya belajar juga *jedutin kepala ke tembok* dan buat cerita 'The sky who embrace all' sama 'The story about us' aku Cuma bisa bilang sabar ya yang ngikutin.. hehehe.. *lariii!*

Ah.. terus alesan si Chrome manggil Mukuro gak pake sama lagi soalnya Writter ngerasa aneh aja kalo udah 10 tahun lebih masa tetepa manggil make sama?

Disini kira-kira umur Tsuna udah 28 tahun, (wahh.. tau juga)

Ciao!